Siapa nih yang rindu jalan-jalan dan berkunjung ke pameran? Kalau kamu termasuk salah satunya, acara ICAD 12 (Indonesian Contemporary Art and Design) tidak boleh kamu lewatkan. Pameran yang berlokasi di Kemang, Jakarta Selatan ini wajib kamu kunjungi karena menghadirkan banyak karya kolaborasi dengan berbagai topik yang menarik.
Kira-kira ada apa saja ya di ICAD 12 ini? Yuk, simak informasi selengkapnya di sini ya.
1. Pembukaan Acara ICAD 12
Tepat pada hari Rabu malam (19/10) lalu, pameran kolaborasi industri seni dan desain Indonesian Contemporary Art and Design (ICAD) kembali dibuka. Perhelatan ke-12 ini menjadi agenda yang telah lama dinantikan. Pasalnya, acara yang digelar di Grandkemang Hotel, Jakarta Selatan ini merupakan kolaborasi antar pelaku kreatif multidisipliner yang saling bersinergi untuk menampilkan karya terbaiknya.
Acara ICAD 12 ini menghadirkan dua kurator muda yakni Amanda Ariawan sebagai Lead Curator dan Pranad L. Malasan sebagai Guest Curator. Menurut catatan tim kurator, karya-karya yang ditampilkan memiliki pandangan yang kritis dan imajinatif.
Selain itu, pameran ICAD 12 semakin meriah saat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno turut datang menghadiri acara ini. Ada pula Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Andika Permata yang juga turut datang untuk mendukung acara ICAD ke-12.
2. Makna Di Balik Tema ICAD 12
ICAD 12 mengusung tema Fragmenting Yesterday, Reshaping Tomorrow. Tema ini erat kaitannya dengan situasi pandemi COVID-19 yang sempat melanda dan menjadi memori yang memengaruhi masyarakat kita.
Tiga tahun terakhir ini juga telah menjadi refleksi bagi semua orang tentang apa yang telah terjadi dan bagaimana kita tetap harus bergerak maju. Acara ICAD 12 ini juga bertujuan untuk mengajak pengunjung menelusuri hubungan masa lalu dan masa depan melalui karya-karya terbaik yang diperlihatkan.
3. Pameran Seni dan Desain
Pergelaran ICAD ke-12 tahun ini melibatkan 59 pelaku kreatif dengan berbagai latar belakang. Mulai dari pelukis, desainer grafis, desainer interior, fotografer, pematung, dan insan kreatif lainnya.
Semua karya mereka terbagi menjadi lima kategori yaitu Special Appearance, In Focus, Featured, Open Submission, dan Collaboration. Khusus pada kategori Open Submission, dimeriahkan oleh tiga seniman mancanegara yang berasal dari Prancis, Inggris, dan Rusia.
Karya para pelaku kreatif ini mewakili berbagai topik mulai dari sejarah, budaya, hingga teknologi. Topik sejarah menjadi salah satu topik yang menarik perhatian dan banyak digunakan dalam karya seni yang dipamerkan.
Misalnya saja karya Muhammad Fadli, Fatris MF, dan Jordan Marzuki yang menampilkan instalasi The Banda Journal. Karya ini mengangkat topik tentang eksploitasi rempah dan peninggalan kolonial di Pulau Banda.
Sementara itu, jika kamu berkunjung ke Hotel Grandkemang kamu akan disambut dengan berbagai karya seni di bagian depan, yaitu troli koper artistik hasil karya kolaborasi Eddie Hara x Rebellionik x Deastudio.
Selain itu, ada juga karya Mella Jaarsma dengan lima model mengenakan pakaian dari kulit kayu yang digantung ke langit-langit hotel. Melangkah lebih jauh, di bagian lobi kamu juga akan menjumpai wayang robot khas ciptaan Heri Dono dalam bentuk gigantik.
Titarubi yang bergabung dalam kategori In Focus menghadirkan karya berjudul History is written by the victors dan Bahtera Gajah Mina. Dalam karya-karya terbarunya ini, Titarubi mengulas tentang penemuan relief kapal bercandik di dinding Candi Borobudur yang diduga sebagai kapal dagang menjadi sebuah maket desain kapal.
Selain karya-karya tersebut, ICAD 12 juga menampilkan sejumlah karya seperti Tactogram yang mendukung aksesibilitas tunanetra. Ada juga Tab Space yang merupakan hasil kolaborasi seniman muda dan ilustrator penyandang disabilitas.
Karya hasil kolaborasi PLAYO dan Erasmus Huis yang diprakarsai oleh British Council juga tersaji dalam bentuk pameran arsitektur menggunakan bio-based material dan fokus pada material berkelanjutan.
Kamu juga akan melihat karya Irmandy Wicaksono dengan judul Tapis Magique yang akan membawamu memandang jauh ke depan tentang teknologi tekstil.
Ada pula karya Haiza Putti yaitu Kota Ibu, Tempat Para Ibu Mengadu Nasib yang mengangkat kisah tentang pekerja rumah tangga yang coba untuk dibedah agar pekerjaan ini dapat memiliki titik cerah di kemudian hari.
4. Agenda Selain Pameran
ICAD 12 tak hanya menggelar pameran semata. Ada delapan sesi program talkshow, workshop, dan masterclass yang berkolaborasi dengan para pelaku kreatif, asosiasi, dan kebudayaan asing. ICAD 12 juga memberikan apresiasi kepada para seniman kontemporer yang turut berpartisipasi dalam acara pameran berupa ICAD Award.
Agenda ini diharapkan dapat menjadi penyemangat bagi para seniman untuk terus berkarya menghasilkan yang terbaik. Tak hanya itu, ada pula pemutaran film-film keren yang bisa kamu nikmati dan masih relevan dengan desain dan seni, lho.
5. KEMANG 12730: Menyulap Kemang Menjadi Kawasan Desain dan Seni
ICAD mengenalkan kawasan Kemang, Jakarta Selatan menjadi pusat seni dan desain di Jakarta. Kemang 12730 menjadi distrik pertama di Indonesia yang diinisiasi ICAD sejak tahun 2021 dan sudah lebih dari 50 venue di Kemang yang ikut serta dalam berbagai program.
Di antaranya adalah pameran, workshop, peluncuran produk, dan weekend market yang bisa kamu kunjungi.
Baca juga: Babak Baru Taman Ismail Marzuki (TIM)
ICAD 12 masih dibuka mulai dari tanggal 20 Oktober 2020 hingga 27 November 2022. Asiknya lagi, kamu bisa mengunjungi tempat ini secara gratis dengan mendaftar dulu di arturaicad.com