Tahun ini, Kemang 12730 resmi mengadakan acara Film Screening dalam rangkaian kegiatannya. Salah satu film yang ditayangkan dalam Film Screening ini adalah film Berbagi Suami yang dirilis pada tahun 2006 lalu.
Film ini merepresentasikan perempuan dalam tiga tokoh yang berbeda, yaitu Salma, Siti, dan Ming. Bagaimana kisah ketiganya dalam film ini?
Gambaran Film Berbagi Suami
Film yang disutradarai Nia Dinata ini mengusung salah satu fenomena sosial masyarakat yaitu poligami. Di film ini, penonton akan disuguhkan sebuah cerita yang mengambil sudut pandang perempuan terhadap kondisi penikahan poligami yang mereka alami.
Selain itu, jika film dengan tema ini bisanya hanya fokus pada satu main character, di film Berbagi Suami kamu akan melihat tiga pemain utama dengan kisah dan masalahnya masing-masing.
Pemeran Film Berbagi Suami
Film yang dirilis pada tahun 2006 ini dibintangi oleh artis film papan atas Indonesia, di antaranya:
Tokoh utama:
1. Jajang C. Noer sebagai Salma
2. Shanty sebagai Siti
3. Dominique sebagai Ming
Pemeran pembantu
1. El Manik sebagai Pak Haji Ali Imron (Suami Salma)
2. Nungki Kusumastuti sebagai Indri (Istri Pak Haji Ali)
3. Atiqah Hasiholan sebagai Ima (Istri Pak Haji Ali)
4. Winky Wiryawan sebagai Nadim (Anak Salma dan Pak Haji Ali)
5. Laudya Chintya Bella sebagai Istri muda Pak Haji Ali yang masih remaja
6. Lukman Sardi sebagai Pak Lik Siti (Sekaligus Suami Siti)
7. Ria Irawan sebagai Sri (Istri Pak Lik Siti)
8. Rieke Diah Pitaloka sebagai Dwi (Istri Pak Lik Istri)
9. Tio Pakusadewo sebagai Koh Abun (Suami Ming)
10. Ira Maya Sopha sebagai Cik Linda (Istri Koh Abun)
11. Reuben Elishama sebagai Firman (Mantan Kekasih Ming)
Sinopsis Film Berbagi Suami
Film Berbagi Suami (Love For Share) menceritakan tentang perjalanan hidup tiga wanita yaitu Salma, Siti, dan Ming yang memiliki nasib serupa, yaitu dipoligami. Salma diceritakan sebagai sosok wanita sukses dengan strata sosial dan ekonomi yang baik dan berprofesi sebagai dokter.
Di sisi lain, dia merupakan istri dari seorang pengusaha besar dan politikus bernama Pak Haji Ali Imron yang memiliki hobi poligami. Pak Haji Ali memiliki istri lain bernama Indri dan Ima.
Meskipun Salma tidak menyukai kebiasaan suaminya yang gemar menikah lagi, namun Salma rela bertahan demi anaknya yang bernama Nadim, buah hati hasil pernikahannya dengan Pak Haji Ali.
Berbeda kondisi ekonomi dengan Salma, Siti merupakan gadis desa yang mencoba peruntungannya di Jakarta. Siti pergi ke Jakarta awalnya untuk mengikuti kursus kecantikan.
Dia pun berangkat bersama paman atau Pak Lek dan tinggal bersama keluarganya. pamannya yang sebenarnya sudah memiliki dua istri yaitu Sri dan Dwi ternyata jatuh hati pada Siti.
Akhirnya, Siti pun menjadi istri ketiga pamannya dan hidup serba pas-pasan di Jakarta. Hubungan pernikahan Siti menjadi lebih rumit karena muncul hubungan terlarang.
Selain Salma dan Siti, ada gadis muda bernama Ming yang juga mengalami nasib serupa yaitu dipoligami. Ming menjadi istri kedua Koh Abun, koki sekaligus pemilik restoran tempat Ming bekerja. Namun, dalam perjalanannya Ming merasa hidupnya terikat dan tidak bebas.
Hingga akhirnya bertemu kembali dengan Firman yang yang menjadi sutradara film dan menawarinya untuk menjadi bintang film. Dalam perjalanannya, Koh Abun akhirnya memutuskan untuk berpisah dengan Ming dan memberikan sejumlah uang.
Representasi Perempuan Dalam Film Berbagi Suami
Meskipun ketiganya memiliki alur kisah yang berbeda satu sama lain, namun ketiganya saling terhubung. Salma merupakan dokter yang memeriksa kandungan Sri yang diantar oleh Siti.
Salma juga merupakan pelanggan tetap dari restoran bebek tempat Ming bekerja. Sedangkan Ming dan Siti memiliki hubungan sebagai tetangga di mana rumah kontrakan baru Ming ternyata dekat dengan rumah Pak Lek Siti.
Representasi perempuan dalam film bisa memengaruhi pandangan masyarakat terhadap perempuan. Sebagaimana kita tahu bahwa film menjadi media yang dinikmati banyak orang dan memiliki jangkauan yang luas.
Zulaikha Rumaisha Alwi menyampaikan dalam tulisannya yaitu Representasi Perempuan dalam film Berbagi Suami tampak jelas dari sosok Salma, Siti, dan Ming.
Representasi Perempuan dalam Tokoh Salma
Salma digambarkan sebagai perempuan yang berpendidikan tinggi, mandiri finansial, dan berprofesi sebagai seorang dokter kandungan. Namun, kariernya tak menjadikannya perempuan yang jumawa.
Sebaliknya, Salma menjadi seorang istri yang penyabar, pemaaf, dan taat kepada suaminya. Begitu pun saat menjadi ibu. Salma merepresentasikan peran ibu yang penyayang dan meskipun sibuk bekerja dia tetap mengutamakan anaknya.
Representasi perempuan Dalam Tokoh Siti
Di cerita lainnya, kita juga disajikan kisah kehidupan rumah tangga Siti, gadis desa yang dinikahi pamannya yang membawanya ke kota Jakarta. Sosok Siti digambarkan sebagai seorang perempuan sekaligus istri yang polos dan pemalu.
Selain itu, Siti sebenarnya enggan menikah dengan pamannya, dan hanya menangis saat pernikahan terjadi. Di sini Siti terlihat sebagai perempuan yang menuruti semua keinginan suaminya.
Di lain sisi, Siti juga digambarkan sebagai istri yang kesepian hingga akhirnya melakukan hubungan terlarang dengan istri pamannya yang lain yaitu Dwi.
Representasi Perempuan Dalam Tokoh Ming
Kisah terakhir adalah tentang Ming, istri simpanan Koh Abun. Ming direpresentasikan sebagai seorang gadis muda yang mengejar materi dan harta.
Gambaran ini terlihat saat Koh Abun memberikan sejumlah uang kepada Ming dengan syarat untuk berpisah. Di sini, Ming lebih memilih uang dibandingkan dengan mempertahankan rumah tangganya.
Baca juga: Ada Apa Saja di ICAD 12 Tahun 2022?
Dari ketiga kisah perempuan dalam film Berbagi Suami, dapat terlihat ada tiga sosok representasi perempuan di sini. Saat menontonnya, kamu akan diajak mengenal lebih dalam tentang masing-masing peran istri di film ini.
Untuk kamu yang belum sempat menonton filmnya, bisa ikut nonton bareng di Film Screening yang diadakan di Kemang 12730 ya!
Film screening menjadi salah satu rangkaian acara yang diadakan di Kemang 12730. Tentu saja, hal ini menarik perhatian terlebih bagi para penikmat film yang menyukai acara nobar (nonton bareng).
Apakah kamu termasuk salah satunya? Kalau iya, jangan lewatkan agenda Film Screening di Kemang 12730 yang dilaksanakan pada tanggal 29 Oktober, 5 November, dan 19 November tepatnya di Kalyana Shira Cine Space.