The Influence of Anime Art on Pop Culture

Sahiri

With its iconic design and philosophical themes, anime has successfully influenced global pop culture.

The pointed facial features and large eyes—two characteristics that have immortalized childhood memories of reading Japanese manga—are just the beginning. The genres are as diverse as they come: from the silly humor of Conan the Detective, to romance in Candy Candy, mythology in Saint Seiya, and even action with brutally violent scenes in Berserk.Conan the Detective), roman (Candy Candy), mitologi (Saint Seiya), hingga action dengan adegan kekerasan brutal (Berserk).

Manga comics are renowned for their distinctive style and sometimes extreme storylines. At times, manga designs have even been considered less sophisticated compared to Western comics dominated by superheroes. superhero.

Who would have thought that manga would become a global phenomenon?

Moreover, its animated counterpart, anime, has captured the hearts of animation enthusiasts around the world. This is evidenced by the international fame of director Hayao Miyazaki and the studio he founded, Studio Ghibli Miyazaki has elevated anime’s reputation on the global stage with Academy Award (Oscars) wins for Best Animation for Spirited Away (2001) and The Boy and The Heron (2023) (2023).

Dan Crunchyroll, studio sekaligus platform streaming khusus anime, belakangan juga sukses melejitkan film anime seperti My Hero Academia and Dragon Ball di tangga box office Amerika.

Minat terhadap anime sendiri sudah berlangsung lama, terutama bagi para animator. Tanpa disadari, banyak karakterisasi kartun-kartun barat menyerupai desain anime seperti Dexter Laboratory, Avatar: The Last Airbender, dan, tentunya, Powerpuff Girls. Serial-serial yang jelas secara desain karakter banyak terinspirasi oleh tokoh atau serial anime seperti Astro Boy, Speed Racer, and Sailor Moon.

Gambar Imajinatif

Menilik sejarahnya, manga dan anime merupakan terminologi yang berbeda meski penggunaannya kadang cenderung disamakan. Manga adalah pelabelan pertama yang mengacu pada cerita bergambar dan asal mulanya bisa ditelusuri ke abad ke 12 dengan medium gambar pada scroll yang disebut emaki.

Pada abad 18, ilustrasi yang digabung dengan teks mulai populer dengan medium woodblock print. Books Shiji no Yukikai (Four Seasons) pada 1798 merupakan karya pertama yang menggunakan terminologi manga. Dalam bahasa kanji, kata manga terdiri dari dua kata, yaitu “ma” yang berarti whimsical or impromptu, dan “ga” untuk gambar.

An interesting trivia: evolusi manga ternyata juga terinspirasi oleh komik barat. Ketika militer Amerika menduduki Jepang pada tahun 1943 (jelang Perang Dunia II), generasi muda Jepang saat itu diperkenalkan dengan komik-komik dan kartun Amerika. Salah satu generasi muda itu adalah Osamu Tezuka yang kemudian dikenal sebagai Godfather of Manga karena menciptakan komik manga pertama yang terkenal global: Astro Boy (1951).

And the rest is history. Industri manga Jepang lantas mencetak beragam komik-komik memorable beserta serial-serial kartun dan film yang kemudian dikelompokkan dalam terminologi anime. Anime mulai merambah dunia film layar lebar dengan Akira (1988) yang bergenre cyberpunk dan film-film awal Hayao Miyazaki seperti Princess Mononoke, Howl’s Moving Castle, and My Neighbor Totoro.

Anime pun telah memengaruhi tampilan genre science fiction, terutama yang jatuh ke dalam subgenre cyberpunk, seperti film Aeon Flux yang dibintangi Charlize Theron. Film ini tampak sangat terinspirasi oleh Akira dan komik Ghost in the Shell (1989-1992). (Komik ini bahkan pernah digarap jadi film Hollywood dibintangi oleh Scarlett Johansson yang pada saat rilis dikritik karena whitewashing tokoh utamanya menjadi wanita berkulit putih.)

Selain itu, masih banyak lagi film yang tak akan eksis tanpa anime, sebut saja The Matrix, Blade Runner, Mad Max; dan di Netflix sendiri banyak serial live-action anime populer (meski tak semuanya sukses secara kualitas) seperti Cowboy Bebop, Death Note, and Avatar: The Last Airbender.

Visual Sinematik

Yang pasti pengaruh anime (atau lebih tepatnya, manga) telah berperan besar dalam pergeseran estetika visual budaya pop. Hal ini terutama dalam industri animasi dan film karena desain serta world-building anime yang sinematik dan tema cerita yang kerap filosofis (seperti Ghost in The Shell yang membahas topik eksistensialis). Subgenre manga/anime bernama gekiga yang dipelopori Yoshihiro Tatsumi menyajikan plot cerita lebih kompleks dan kelam yang kerap menyinggung tema keterasingan dan kekerasan hidup kota.

 Fashion pun telah terinspirasi oleh anime yang terbukti dengan fenomena global Cosplay yang telah menginspirasi koleksi desainer dan brand terkemuka dari Vivienne Westwood hingga Louis Vuitton; sementara dalam dunia seni banyak seniman yang menjadikan gaya anime bagian dari identitas kreativitas, seperti pelukis dan seniman manga Naoki Urasawa yang pernah menggelar ekshibisi bertajuk This is Manga di Los Angeles.

Jepang tak hanya jadi importir kisah samurai ala Shogun tapi hingga kini tetap jadi salah satu pabrik komik dan animasi terbaik di dunia. Mungkin saja terbaik kedua setelah komik barat dan animasi keluaran Disney/Pixar, tapi bagi para pencinta manga, nothing else is better.

SHARE :
WhatsApp
Facebook
Twitter
Email
Other Articles
Seni Kontemporer, Burning Down the House, Eko Nugroho
December 21, 2024
Art