Design Mumbai 2025: Titik Temu Talenta Desain Global dan Lokal India

Aragea Hidayat

Beberapa tahun terakhir, Asia semakin mengukuhkan posisinya sebagai rumah bagi pameran desain kelas dunia. Design Shanghai di Tiongkok misalnya telah lama menjadi tempat pertemuan ide-ide kontemporer. Sementara Singapore Design Week dikenal dengan program yang menyatukan inovasi dan tradisi Asia Tenggara. Kini, India menambahkan warna baru melalui ajang Design Mumbai, yang siap kembali hadir pada 26 sampai 29 November 2025 di Jio World Garden, Mumbai.

Kesuksesan edisi perdana pada 2024 menjadi titik awal yang menjanjikan. Tahun ini, penyelenggara berkomitmen menghadirkan sesuatu yang lebih besar. Para pengunjung akan disuguhi karya yang telah melalui kurasi ketat dari brand dan desainer terkemuka, program talk show dengan pembicara internasional, serta rangkaian instalasi dan fitur eksklusif yang dirancang untuk memberikan pengalaman berbeda.

Lebih dari itu, Design Mumbai 2025 juga membuka peluang bisnis yang luas. Sektor perhotelan, ritel, kantor, dan hunian akan menjadi sorotan utama. Kolaborasi dengan lembaga desain, media, hingga organisasi budaya dipastikan memperkaya suasana pameran, menjadikannya agenda wajib bagi para profesional maupun pecinta desain.

Pengunjung Design Mumbai 2024. Sumber: Dokumentasi Design Mumbai

Deretan Karya yang Ditunggu

Salah satu instalasi paling dinanti datang dari American Hardwood Export Council (AHEC). Bersama produsen furnitur India Phantom Hands, mereka menampilkan karya yang menekankan penggunaan berkelanjutan kayu cherry, maple, dan red oak Amerika.

Koleksi ini bukan sekadar furnitur fungsional, melainkan eksplorasi desain berupa meja makan, bangku, hingga lampu dinding dengan karakter kuat. Kolaborasi ini juga melibatkan nama-nama seperti Adam Markowitz, x+l, Chandigarh Collective, dan Inoda+Sveje, yang menambah lapisan perspektif internasional.

Dari Jepang, Set Up Co. akan membawa estetika minimalis dengan menggandeng dua brand, Kakuhan yang fokus pada teknik plester alternatif, serta Reset dengan furnitur kayu buatan tangan dari studio mereka sendiri. Dari Prancis, duo ibu dan anak Dorothée Giey dan Pia Pijselman dari Lux Temporis akan menampilkan pencahayaan kinetik yang menggabungkan mekatronika dan inspirasi alam, menghadirkan karya yang memadukan seni dan rekayasa.

Tak ketinggalan, brand besar seperti Ceccotti dan Poltrona Frau, Hästens, USM (oleh Cocre8), Blå Station, Vondom (oleh ABACA), Istituto Marangoni, Infiniti, Loco Design, hingga Light Forms Asia siap kembali membawa koleksi terbaru mereka ke Mumbai. Kehadiran nama-nama ini memberi bobot internasional yang memperkaya wajah pameran.

Furniture dari koleksi American Hardwood Export Council (AHEC). Sumber: Dokumentasi Design Mumbai.

Karya Desain Lokal dari India yang Wajib Disimak

Selain nama-nama internasional, karya desainer India tetap menjadi sorotan penting. Karkhana hadir dengan collectible design yang berada di persimpangan seni dan desain, Chacko menampilkan furnitur bespoke yang menonjolkan craftsmanship lokal, sementara Hearty Muse Atelier membawa karpet mewah, pencahayaan artistik, dan furnitur custom yang memperlihatkan detail penuh perhatian.

Ada pula Sarvatva, studio yang didirikan oleh tiga perempuan desainer pada 2024, yang menghadirkan furnitur kayu jati buatan tangan dengan filosofi India kuno berpadu estetika kontemporer. Hobo Houz karya desainer tekstil Varsha Patra juga patut dicatat. Koleksi terbarunya, Sutrākha, menampilkan seni bordir Aari tradisional India yang diterjemahkan menjadi produk gaya hidup modern.

Furniture kayu jati karya Sarvatva, yang akan ditampilkan di Design Mumbai 2025. Sumber: Design Mumbai

Selain itu, sejumlah peserta dari edisi perdana seperti Stonelite, AKFD Studio, Rvardé, Shailesh Rajput Studio, FAZO Project, dan Lila juga dipastikan kembali, menghadirkan kesinambungan sekaligus perkembangan baru dari perjalanan desain mereka.

Lebih dari Sekadar Pameran Dagang

Design Mumbai bukan hanya ruang transaksi, melainkan juga tempat perjumpaan gagasan. Program Design Mumbai Exchange menghadirkan diskusi bersama pembicara berpengaruh, sementara instalasi dan acara networking memberi kesempatan bagi pengunjung untuk menyaksikan bagaimana desain mampu membentuk percakapan lintas budaya.

Bagi sebagian peserta, kembali ke Design Mumbai terasa seperti pulang ke rumah kedua. Asmeet Sing Bakshi dari Cocre8 masih mengingat bagaimana acara tahun lalu menjadi panggung yang tepat untuk memperkenalkan furnitur Eropa berdesain kontemporer dengan fokus pada keberlanjutan. “Kami bertemu audiens yang benar-benar menghargai desain dan craftsmanship. Tahun ini kami ingin terus melanjutkan perjalanan itu,” ujarnya.

Sebagai penyelenggara, Montgomery Group meyakini bahwa Design Mumbai 2025 akan kembali menjadi pintu masuk penting bagi para pelaku industri untuk melihat sekaligus merasakan kekuatan pasar desain global.

Bagi Anda yang berencana mengunjungi Mumbai atau kebetulan berada di kota ini pada akhir November, Design Mumbai 2025 bisa menjadi agenda yang sayang untuk dilewatkan. Untuk informasi lebih lanjut mengenai tiket, jadwal, dan program, kunjungi design-mumbai.com atau ikuti akun resmi @designmumbai_ di Instagram atau media sosial lainnya.

Untuk informasi lebih lanjut tentang pameran desain lainnya, temukan semua beritanya di sini!

SHARE :
WhatsApp
Facebook
Twitter
Email
Artikel Lainnya