Tahun 2025 menjadi momen istimewa bagi dunia desain Asia. EMERGE @ FIND, salah satu program unggulan dalam rangkaian Singapore Design Week (SDW), hadir dengan skala yang lebih besar dan inklusif. Untuk pertama kalinya, acara ini dipimpin oleh kurator asal Singapura, menghadirkan warna baru di tengah perayaan “Nation by Design” yang menandai 60 tahun kemerdekaan Singapura.
Dari Asia Tenggara ke Seluruh Asia
Sejak awal digagas, EMERGE @ FIND dikenal sebagai wadah bagi talenta muda Asia Tenggara untuk memperlihatkan kreativitas mereka. Kini, panggungnya diperluas hingga menjangkau kawasan Asia yang lebih luas dengan menghadirkan lebih dari 70 desainer dan 100 karya, termasuk partisipan dari Cina, Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan. Langkah ini menegaskan posisi Singapura sebagai penghubung lintas budaya di kawasan, sekaligus menempatkan EMERGE sebagai salah satu showcase desain kontemporer paling dinamis di Asia.
Sumber: DesignSingapore Council
Tema: Dialogue through Design
Pada tahun ini, tema yang diusung adalah “Dialogue through Design”. Melalui karya-karya yang dipamerkan, para desainer diajak mengeksplorasi bagaimana desain dapat menjadi bahasa pertukaran ide, alat bercerita, serta jembatan lintas budaya dan disiplin.
Edwin Low, pendiri brand SUPERMAMA sekaligus kurator pertama dari Singapura, menekankan bahwa desain Asia kini bergerak menuju arah yang lebih kolaboratif dan dinamis. Ia menyebut pergeseran dari kepenulisan individual menuju penciptaan kolaboratif, serta dari hasil yang statis menuju interaksi yang hidup, sebagai hal paling menarik dalam perkembangan desain saat ini.
Menampilkan Ragam Karya dari Asia
Pameran tahun ini dibagi menjadi dua segmen utama: Design Object, yang menyoroti materialitas, kerajinan, dan inovasi; serta Design Social, yang membahas peran desain dalam konteks sosial, budaya, dan lingkungan. Salah satu karya yang mencuri perhatian adalah Threads of Becoming dari Singapura yang memadukan teknik tradisional hand-threaded lacquer dengan teknologi 3D printing.
Dari Singapura juga hadir Air(just) karya E Ian Siew, sebuah eksperimen unik yang menggunakan udara sebagai pengganti sambungan konvensional untuk menciptakan struktur cahaya.
Sumber: DesignSingapore Council
Dari Indonesia, Sound of Ramie karya Lana Daya menghidupkan kembali tradisi serat rami yang hampir punah. Sementara itu, Vietnam menampilkan WV Collection dari LAITA Design, koleksi furnitur yang memanfaatkan teknik tekuk akrilik industri. Thailand melalui THINKK Studio mempersembahkan LoopLine Collection, karya yang memadukan beton cetak 3D, plastik daur ulang, dan sekam padi hingga menyerupai tekstur anyaman.
Kehadiran desainer dari Asia Timur menambah lapisan makna baru bagi pameran ini. Dari Korea Selatan, Ok Kim mempersembahkan Merge_Wishing Pagoda yang terinspirasi dari tradisi menumpuk batu sebagai simbol harapan. Dari Hong Kong, Ultramar Studio menampilkan Citadel Light Sculpture yang memadukan mitologi kosmis dan arsitektur kekaisaran.
Jepang diwakili Amy Lewis yang menafsirkan ulang zirah Samurai dengan menggunakan limbah pra-produksi, sementara Taiwan hadir dengan karya Jochieh Huang melalui Tshioh Rushcraft, yang mengolah rumput rush menjadi peralatan makan fungsional.
Sumber: DesignSingapore Council
Selain Lana Daya, sejumlah desainer dan studio asal Indonesia juga turut ambil bagian dalam EMERGE @ FIND 2025 dengan menghadirkan karya-karya yang merefleksikan kekayaan budaya sekaligus inovasi kontemporer. Nama-nama seperti Alvin Tjitrowirjo, Eugenio Hendro, Binsar Priandika dari WOF, hingga Studio Hendro Hadinata x Floorstudio tampil bersama deretan kreator lainnya, memperlihatkan bagaimana desain Indonesia terus berevolusi dengan memadukan tradisi, material lokal, serta pendekatan modern yang relevan dengan percakapan desain global.
Lebih dari Sekadar Pameran
Tahun ini, EMERGE tidak hanya hadir dalam tiga hari pameran utama di Marina Bay Sands, tetapi juga berkembang menjadi serangkaian aktivitas yang lebih luas. Dimulai dengan EMERGE Prelude Showcase yang berlangsung pada 23 Agustus hingga 21 September 2025 di Supermama Store, Asian Civilisations Museum, pameran ini menampilkan karya-karya dari alumni EMERGE.
Dilanjutkan dengan The Contemporary Asian Design Store pada 26 September hingga 24 Oktober 2025 yang menghadirkan karya-karya siap pasar dari edisi 2025. Selain itu, Design Social pada 1 hingga 31 Oktober 2025 di Enabling Village menampilkan pameran bertema desain inklusif dengan fokus pada proyek berbasis komunitas.