IFFINA+ 2025: Budaya Sebagai Inspirasi

Stella Mailoa

Pameran furnitur, desain interior, dan kriya terbesar di Indonesia, IFFINA+ 2025, telah resmi berakhir setelah berlangsung meriah pada 17 hingga 20 September 2025 lalu. Namun, energi dan inspirasi yang ditinggalkannya di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD masih terasa kuat. Tahun ini, IFFINA+ bukan hanya sekadar ajang pameran produk; ia menjelma menjadi sebuah perayaan besar atas identitas, narasi, dan masa depan desain Indonesia.

Salah satu booth peserta, Wisanka

Mengusung tema “Story of Origin“, IFFINA+ 2025 berhasil membuktikan bahwa akar budaya lokal adalah kekuatan terbesar untuk bersaing di panggung global. Bagi kamu yang belum sempat hadir atau ingin mengenang kembali momen terbaiknya, berikut adalah rekap dan sorotan utama dari perhelatan akbar ini.

Ekosistem Kreatif yang Hidup dan Nyaman

Satu hal yang paling terasa berbeda tahun ini adalah atmosfer pameran yang jauh lebih hidup dan terintegrasi. Pengunjung tidak hanya disuguhkan produk, tetapi juga sebuah pengalaman yang menyeluruh. Keputusan untuk menempatkan area Talks+ di dalam area pameran membuat sesi diskusi menjadi lebih ramai dan mudah diakses, mengundang lebih banyak pengunjung untuk menyerap ilmu dari para pakar.

Material inovatif dari Karuun yang memanfaatkan struktur alami rotan.

Ditambah lagi dengan alokasi hampir seperempat hall untuk area F&B, pengunjung dimanjakan dengan kenyamanan untuk beristirahat dan berjejaring tanpa harus meninggalkan euforia kreatif. Ini mengubah IFFINA+ dari sekadar tempat transaksi menjadi sebuah destinasi sosial bagi komunitas desain.

Furnitur pendukung gaya hidup modern dari Cordial.

“Story of Origin”: Menggali Jati Diri Desain Indonesia

Tema “Story of Origin” menjadi benang merah yang menyatukan lebih dari 150 jenama, 25 desainer, dan puluhan komunitas yang berpartisipasi. Tema ini adalah sebuah ajakan untuk kembali menengok narasi di balik setiap karya—mulai dari asal-usul material, teknik tradisional yang digunakan, hingga filosofi budaya yang melandasinya.

Program Unggulan IFFINA+ 2025

Selain pameran utama, program-program unggulan IFFINA+ 2025 sukses menjadi magnet yang menarik berbagai segmen audiens.

Youth+ Project. Area ini memberikan wadah bagi sekolah, universitas, dan desainer muda untuk memamerkan gagasan segar mereka, memastikan bahwa masa depan desain Indonesia berada di tangan yang cerdas dan kreatif.

Talks+: Forum diskusi ini menghadirkan pembicara terkurasi seperti Irene Umar, Lea Aziz, Agatha Carolina, Diana Nazir, Ranu Scarvia, Hezby Ryandi, Cosmas Gozali, dan lainnya yang membahas isu-isu penting dari tren global hingga inovasi material.

Community+: Berfungsi sebagai platform networking yang efektif, mempertemukan berbagai pelaku industri dari buyer hingga akademisi untuk berkolaborasi.

Craft Forward: Area yang memamerkan bagaimana “sisa-sisa kehidupan urban” dimanfaatkan kembali menjadi sesuatu yang baru dan berharga. Dikurasi oleh Eugenio Hendro.

Kreasi Hendro Hadinata berkolaborasi dengan Threadapeutic.

Homeliving Festival by JKTGo: Kolaborasi strategis ini menjadi salah satu pembeda utama. Zona ini sukses besar dalam mendekatkan produk desain ke audiens yang lebih luas, menampilkan homeware dan dekorasi dari brand lokal terkurasi yang bisa langsung dimiliki pengunjung.

Sepak Terjang Asosiasi Desain

Sama seperti pada perhelatan di tahun-tahun sebelumnya, IFFINA+ 2025 kembali memberi ruang bagi asosiasi desain. Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) hadir dengan desain booth menyerupai lounge yang mengundang pengunjung untuk langsung merasakan ruang. Di depannya terdapat manekin yang mengenakan koleksi Seamline karya desainer Wilsen Willim. Kemeja ini lahir dari hasil kolaborasi dengan desainer interior, dan dirancang untuk para arsitek, desainer interior, serta kreator.

Di hall pameran lain, Aliansi Desainer Produk Industri Indonesia (ADPII) menyelenggarakan Design Hackathon 2025. Kegiatan yang berlangsung selama 4 hari dan terdiri dari pembelajaran, kolaborasi, dan inovasi. Para mahasiswa ditantang untuk membuat konsep desain hanya dalam waktu 4 hari. Pemenangnya mendapatkan beasiswa penuh (100%) untuk summer school dan beasiswa sebagian untuk program master di IED Italia atau Spanyol.

Tema yang diberikan di hari pertama adalah Co-Society. Fokus produk yang didesain adalah furnitur dan produk home living.

Sebuah Awal Baru

IFFINA+ 2025 telah membuktikan diri bukan sekadar pameran, melainkan sebuah wadah bertemunya budaya, kreativitas, dan industri. Acara ini tidak hanya menampilkan produk, tetapi juga cerita, inovasi, dan semangat yang membawa Indonesia ke panggung dunia. “Story of Origin” bukan hanya sebuah tema, melainkan sebuah manifesto bahwa dari akar tradisi yang kuat, akan lahir masa depan desain yang gemilang.

SHARE :
WhatsApp
Facebook
Twitter
Email
Artikel Lainnya