Pandemi Covid-19 memang membawa banyak keterbatasan. Mobilitas terhenti, banyak usaha terpaksa berhenti beroperasi, dan kehidupan sehari-hari berubah total. Namun di tengah berbagai kesulitan, muncul pula peluang-peluang baru. Banyak bisnis rumahan lahir dari keterpaksaan untuk beradaptasi, dan sebagian justru tumbuh menjadi usaha yang lebih kuat. Salah satu kisah yang menarik untuk dicatat adalah perjalanan Keboen Keyang.
Lahir dari aktivitas sederhana di rumah, perjalanan Keboen Keyang dimulai saat sebuah keluarga membuat pot tanaman hias untuk menemani hari-hari sang kakek selama masa isolasi. Nama Keboen Keyang sendiri diambil dari panggilan untuk kakek dan eyang, sebuah bentuk penghormatan yang kemudian menjadi identitas brand. Tanpa banyak perhitungan bisnis, produk-produk keramik buatan mereka justru disambut hangat oleh pasar—membuktikan bahwa ketulusan dan konsistensi bisa menjadi pondasi pertumbuhan yang nyata.
Sejak awal, Keboen Keyang berpegang pada prinsip bahwa kualitas tidak hanya soal produk, tetapi juga service yang baik untuk pelanggan. Keramik yang rusak akan diganti tanpa perlu perdebatan panjang. Mereka percaya bahwa membangun hubungan baik adalah sebuah investasi jangka panjang. Sikap ini membuat mereka tidak hanya dihargai sebagai produsen, tetapi juga dipercaya sebagai rekan usaha.
Perjalanan mereka dimulai dari marketplace seperti Shopee, Tokopedia, TikTok, dan Blibli. Namun tidak berhenti di dunia digital, sejak 2023 Keboen Keyang aktif mengikuti pameran dan pop-up offline. Produk mereka kini hadir di Sarinah, LocalStrunk Grand Indonesia, Lakon Indonesia, hingga House of Handycraft di Tokyo. Keikutsertaan di Trade Expo Indonesia, Inacraft, dan berbagai event internasional menjadi penanda bahwa kerajinan lokal bisa berdiri sejajar dengan brand luar negeri.
Tahun 2025 menjadi langkah penting lainnya. Keboen Keyang terpilih untuk berpartisipasi dalam FIND Design Fair Asia di Marina Bay Sands, Singapura pada 11–13 September 2025, sebagai UMKM binaan DPPKUKM yang tampil di Indonesia Pavilion—inisiatif kolaboratif dari ICAD dan Written.id. Acara ini adalah sebuah kesempatan bagi Keboen Keyang untuk memperkenalkan produk, dan juga untuk menegaskan bahwa craft Indonesia memiliki posisi strategis dalam lanskap desain global.
Dengan berbagai penghargaan seperti Best Art & Craft di Growpreneur Asah Usaha BRI, Top 10 Indonesian Craft di World Water Forum Bali 2024, serta juara The Best Craft Bangga Buatan Indonesia 2024 DKI Jakarta, Keboen Keyang terus membuka jalan baru. Koleksi Batik Pottery yang mereka rilis menjadi contoh bagaimana tradisi dapat dibawa ke konteks modern tanpa kehilangan karakter.
Keboen Keyang bukan bisnis yang tumbuh dari perhitungan, melainkan dari kedekatan, kepedulian, dan dorongan untuk terus berbuat sesuatu. Dari halaman rumah di masa karantina hingga panggung internasional di Singapura—kisah ini menjadi pengingat bahwa adaptasi, ketika dilakukan dengan hati, bisa membawa kita jauh lebih dari yang kita bayangkan.