Membangun Masa Depan Desain Indonesia melalui Design Hackathon for Students 2025

Aragea Hidayat

Setiap ide besar lahir dari generasi muda yang penuh kreativitas dan berani bermimpi.

Semangat inilah yang dihidupkan melalui Design Hackathon for Students 2025, sebuah ajang yang digagas oleh Aliansi Desainer Produk Industri Indonesia (ADPII). Lomba ini memberikan ruang bagi mahasiswa desain Indonesia untuk menyalurkan gagasan terbaik mereka sekaligus memperluas langkah menuju dunia internasional.

Mengangkat tema “Co-Society”, hackathon ini mengajak peserta untuk menafsirkan kembali hubungan antara manusia, ruang hidup, dan keberlanjutan sosial di masa depan. Desain tidak hanya dipandang sebagai hasil dari proses kreatif, tetapi juga sebagai cara untuk memahami dan menjawab tantangan zaman.

Dari puluhan pendaftar, dua belas mahasiswa desain produk dari berbagai universitas di Indonesia terpilih untuk mengikuti program intensif selama empat hari yang penuh dengan pembelajaran, eksplorasi, dan kolaborasi.

Momen kebersamaan para peserta, mentor, dan juri dalam Design Hackathon for Students 2025. Sumber: Dokumentasi Aliansi Desainer Produk Industri Indonesia (ADPII)

Diselenggarakan pada 17–20 September 2025 di IFFINA+, ICE BSD Tangerang, kegiatan ini menghadirkan rangkaian agenda yang memperkaya pengalaman para peserta. Salah satu di antaranya adalah sesi mentoring terbuka untuk publik, dengan tiga praktisi profesional berbagi wawasan berharga. Handhyanto Hardian membahas topik Sustainability & Feasibility, Febryan Tricahyo mengulas aspek bisnis, sementara Raditya Ardianto memperkenalkan pendekatan Design for Social Change.

Para peserta juga mendapatkan sesi pembekalan inspiratif dari Deputi Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar dan Direktur Kriya Ekonomi Kreatif Neli Yana, yang menyoroti pentingnya peran desain dalam pengembangan ekonomi kreatif nasional.

Puncak kegiatan ditandai dengan sesi penjurian yang menghadirkan panel juri internasional dari berbagai latar belakang. Mereka adalah Prof. Giovanni Ottonello dari Istituto Europeo di Design (IED), Prananda Luffiansyah dari Institut Teknologi Bandung, William Simiadi dari VIVERE, serta Eugenio Hendro dari Eugenio Hendro Studio.

Sesi mentoring pada hari pertama bersama Handhyanto Hardian. Sumber: Dokumentasi ADPII

Dari hasil penjurian tersebut, terpilihlah Qynara Amaris Adikusuma sebagai juara pertama, diikuti oleh Kristoforus Mario Farrel Nugroho sebagai juara kedua. Selain itu, Geraldin Krisdya Putri dan Arley Dhifanto Soewarjo juga berhasil meraih kesempatan untuk mengikuti program beasiswa Summer Course dari Istituto Europeo di Design (IED).

Para pemenang program beasiswa Summer Course dari Istituto Europeo di Design (IED). Sumber: ADPII

Kolaborasi internasional dengan Istituto Europeo di Design (IED) Italia dan Spanyol menambah nilai strategis dari penyelenggaraan tahun ini. Melalui dukungan beasiswa penuh dan parsial untuk program Summer School dan Master’s Degree, ajang ini tidak hanya menjadi kompetisi, tetapi juga gerbang menuju pengalaman akademis global bagi para desainer muda Indonesia.

Jika kamu tertarik mengikuti berbagai acara yang berkaitan dengan seni dan desain lainnya, silakan cek informasinya di sini.

SHARE :
WhatsApp
Facebook
Twitter
Email
Artikel Lainnya