Babak Baru Taman Ismail Marzuki (TIM)

Pipit Erlita

Taman Ismail Marzuki (TIM) jadi destinasi wajib dikunjungi saat berwisata di Jakarta. Beberapa waktu lalu, banyak video beredar–bahkan menjadi viral–tentang perpustakaan TIM yang telah dibuka untuk umum dan memiliki desain bak perpustakaan di luar negeri.

Selain itu, ada banyak area edukasional di dalamnya yang juga terlihat kekinian. Selain bikin betah, pasti juga Instagramable. Penasaran dengan transformasi Taman Ismail Marzuki? Yuk, simak informasi lengkap tentang gedung-gedung hasil revitalisasi di komplek TIM berikut!

1. Gedung Ali Sadikin

Salah satu gedung di area TIM yang terlihat menakjubkan setelah rampungnya proses revitalisasi adalah Gedung Ali Sadikin. Sang arsitek, Andra Matin, menjadikan exposed concrete sebagai komponen utama gedung dari bagian luar maupun dalam.

Foto: Dok. Jakpro

Bentuk gedung megah ini menyerupai kapal phinisi, sedangkan bagian berundak di atasnya adalah wujud sawah terasering yang bisa dijumpai di banyak lokasi Indonesia.

Sang arsitek juga mendapat inspirasi dari lagu Rayuan Pulau Kelapa ciptaan Ismail Marzuki. Lantas, bentuk bangunan diwujudkan sesuai bentuk oktaf not balok dalam lagu tersebut.

Taman Ismail Marzuki (TIM)

Gedung ini terdiri dari 14 lantai dan memiliki berbagai fungsi sebagai berikut:

  • Lantai 1 dan 2 merupakan area F&B, toko, dan galeri seni.
  • Lantai 3 adalah lobi perpustakaan dan coworking space.
  • Lantai 4 hingga 7 merupakan Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin.
  • Lantai 8 hingga 12 adalah Wisma Seni, yaitu penginapan bagi para seniman yang pentas di TIM.
  • Sedangkan lantai 13 dan 14 menjadi Kantor Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) dan Ruang Diskusi Komite Seni.

Baca juga: Aman New York: Menelusuri Desain Salah Satu Hotel Terkeren di Dunia

Perpustakaan Jakarta

Masih menjadi bagian dari Gedung Ali Sadikin, ini dia tempat populer yang bikin anak Jakarta punya alasan main dan berkumpul di perpustakaan.

Selain jadi surga baru bagi pencinta literasi, Perpustakaan Jakarta juga menjadi tempat menyenangkan untuk penggemar seni dan desain. Atau lebih prematur lagi, anak muda yang mau bikin konten dengan latar keren sambil belajar menghormati pengunjung lain yang sedang membaca.

Ada berbagai ruangan yang bisa digunakan sesuai kebutuhan dan umur. Seluruhnya dibalut desain kontemporer dengan nuansa kayu dan concrete. Selain tempat membaca yang nyaman dan bikin mau berlama-lama membaca, Perpustakaan Jakarta juga mendukung kegiatan kreator dengan menyediakan meeting room, area dengan komputer, serta ruangan khusus podcast yang bisa digunakan cuma-cuma.

2. Gedung Trisno Soemardjo

Gedung Trisno Soemardjo sebelumnya dikenal dengan nama Planetarium. Ya, buat kamu yang bersekolah di Jakarta sampai tahun 2000-an pasti punya kenangan melihat bintang dan belajar tentang luar angkasa di gedung dengan penampilan futuristis ini.

Sebagai salah satu spot favorit–dari sedikit pilihan yang ada–di Jakarta untuk tujuan tur edukasi sejak tahun 1969, Planetarium memang butuh banyak upgrade.

Sayangnya, gedung ini masih menjalani masa revitalisasi dan belum dibuka untuk umum. Pastinya malah bikin lebih penasaran, ya. Yuk kita sama-sama berharap kalau teropong bintang legendaris yang sekarang sudah tidak bisa melihat bintang di Planetarium ikut dibetulkan atau diganti jadi makin canggih.

3. Graha Bhakti Budaya

Penggemar pertunjukan teater, pasti senang sekali dengan hasil revitalisasi gedung ini! Graha Bhakti Budaya yang memiliki 6 lantai dan luas 14.831 meter persegi sekarang punya area teater lebih megah. Dilengkapi dengan teknologi terkini yang bisa mendukung gelaran sekelas broadway.

Area teater juga dilengkapi kawasan VIP, ruang rias, lobi, gerai tiket, dan 954 kursi penonton yang sudah didesain ulang dengan detail yang membanggakan. Seperti salah satunya ceiling yang ditutupi dengan anyaman rotan yang dijalin manual oleh pengrajin. Coba bayangkan butuh waktu berapa lama untuk membuat anyaman seluas gedung teater.

Nantinya, pengunjung bisa menikmati berbagai pertunjukan seperti pentas teater, musik, tari, dan aliran seni lainnya mulai dari jam 8 pagi hingga larut malam.

4. Galeri Oemar Effendi

Oemar Effendi adalah nama perupa yang terkenal saat era kemerdekaan. Kini, namanya digunakan untuk menamai galeri satu lantai yang digunakan untuk memamerkan benda seni berukuran besar atau sangat tinggi di area Taman Ismail Marzuki.

5. Masjid Amir Hamzah

Untuk Masjid Amir Hamzah, Andra Matin mendesain atap menggunakan struktur waffle yang sekaligus berfungsi sebagai roof garden dan skylight. Tentu saja, guna dari skylight adalah untuk memberi penerangan pada masjid di bawahnya dan memberi siluet bergerak sesuai arah matahari.

Nah, itu dia bahasan tentang 5 gedung yang sudah selesai dan hampir rampung di Taman Ismail Marzuki. Membanggakan sekali, kan? Bikin Written jadi pengen cepet-cepet balik ke sana dan melihat progress terbarunya.

Foto: Dok. Evan Praditya

SHARE :
WhatsApp
Facebook
Twitter
Email
Artikel Lainnya