Pameran Gabrielle Chanel Fashion Manifesto

Dedikasi London untuk Gabrielle ‘Coco’ Chanel

24 September 2023

Bindis Naira

Untuk pertama kalinya, museum Victoria & Albert (V&A) menggelar pameran berdedikasi pada french couturier, Gabrielle ‘Coco’ Chanel. Bertajuk ‘Gabrielle Chanel. Fashion Manifesto’, 

© Victoria and Albert Museum, London

Kamu dapat mengunjungi pameran yang dikuratori oleh Miren Arzalluz dan Véronique Belloir ini hingga tanggal 25 Februari 2024. Tepatnya di bagian The Sainsbury Gallery dari museum V&A.

© Victoria and Albert Museum, London

Sudah berdiri dari tahun 1910 (saat itu masih menjual topi untuk perempuan), namun bagaimana caranya Gabrielle, membukakan jalan untuk para penerus serta penikmat fashion yang masih valid hingga kini? Baca terus artikelnya, ya!

Pameran ‘Gabrielle Chanel. Fashion Manifesto’ ini menceritakan tentang 60 tahun bermulanya butik millinery pertama milik Gabrielle di Paris. Hingga terakhir kalinya perempuan dengan panggilan ‘Coco’ ini menggelar fashion show, yaitu di tahun 1971.

Gabrielle Chanel, 31 rue Cambon, Paris, 1937. Photo by Roger Schall

Setelah Written telusuri, ternyata kuncinya adalah selalu mendengarkan kebutuhan konsumen. Ia menciptakan pakaian untuk perempuan yang memiliki gaya hidup yang sibuk dan aktif. Yang tidak dapat dipungkiri, sangat relatable dengan hari ini. 

Bagaimana cara V&A bercerita tentang rentang karier selama 60 tahun tanpa membuat kamu tertidur? Membaginya dalam sepuluh bagian. Jadi, ada 10 ruangan tematik di pameran ‘Gabrielle Chanel. Fashion Manifesto’. 

Berikut penjelasan singkat untuk setiap ruangan: 

Towards A New Elegance

Berdirinya Chanel di rue Cambon, Paris di tahun 1910. Kemudian berlanjut ke Deauville dan Biarritz. Ruang ini bercerita ekspansi karier Chanel sebagai desainer. Dari topi berkembang ke wardrobe. Di sini, kamu akan belajar tentang design principles-nya Coco.

The Emergence of a Style

Ruang yang bercerita Chanel menjadi signature look sebuah era, tepatnya tahun 1920-1930. Penggunaan embroidery pada desainnya semakin menjadi topik insan fashion. Di ruangan kedua ini, kamu akan melihat little black dress (LBD) yang begitu populer.

Costumes for Le Train Bleu, hand-knitted wool. 1924 © CHANEL Photo Nicholas Alan Cope Courtesy of Victoria and Albert Museum, London

Di sini diperlihatkan juga kalau peminat Chanel semakin berkembang. Seperti di silver screen dan juga teater, seperti hand-knitted wool untuk Le Train Bleu, sebuah produksi tari balet. 

The Invisible Accessory

Sebagai bentuk lanjutan dari gambaran perempuan modern, Chanel merilis wewangian bertajuk N°5. Yang menjadi parfum terbaik di dunia. Dunia kecantikan tidak cuma parfum baginya. Tapi juga makeup dan skincare.

An advertisement for Chanel Number 5 perfume, 1921. A drawing by Sem (Georges Goursat, 1863 – 1934).
Gabrielle Chanel. Fashion Manifesto at the V&A © Victoria and Albert Museum, London
Gabrielle Chanel. Fashion Manifesto at the V&A © Victoria and Albert Museum, London

Luxury and Line

Di sini, pusat perhatian terletak pada evening wear. Pendeknya, desain Chanel mengedepankan keeleganan, kebebasan, dan sesuatu yang simpel.

Gabrielle Chanel. Fashion Manifesto at the V&A © Victoria and Albert Museum, London
Gabrielle Chanel. Fashion Manifesto at the V&A © Victoria and Albert Museum, London

Ingat Bijoux de Diamants? Satu-satunya koleksi fine jewellery yang dirancang Chanel di tahun 1932, dan commissioned by the International Diamond Corporation of London. Itu ada di sini!

Gabrielle Chanel. Fashion Manifesto at the V&A © Victoria and Albert Museum, London

Closing the House

Ruang ini didedikasikan untuk cerita diri Gabrielle secara personal dan juga profesional setelah terjadinya perang di tahun 1939. Layaknya seorang perempuan tangguh, ia kembali dengan koleksi adi busananya di umur 71 tahun!

Gabrielle Chanel. Fashion Manifesto at the V&A © David Parry/ V&A

The Suit

Setelah itu, ini era post-war di rumah mode asal Prancis tersebut. Hal yang perlu diperhatikan di sini adalah kenyamanan, kemudahan. Bahkan disebut Vogue sebagai seragam yang paling indah di dunia. Dan sejak itu, rancangannya (juga setiap Creative Director penerusnya) jadi andalan serta kebanggaan di setiap lemari perempuan modern. 

Chanel Codes

Selain aksesori yang kain menjadi bagian mutlak dari label ini adalah.. pasti kamu tahu apa. Apa lagi kalau bukan handbag Chanel 2,55. Ini pun menjadi staple dunia fashion.

Gabrielle Chanel. Fashion Manifesto at the V&A © Victoria and Albert Museum, London

Into the Evening

Ruangan ini terinspirasi dari coromandel berpalet emas dan hitam berkilau di aparatemennya. Sejak tahun 1950, Gabrielle mulai menyesuaikan desain suit-nya agar bisa dikenakan hingga malam hari.

Gabrielle Chanel. Fashion Manifesto at the V&A © Victoria and Albert Museum, London

Costume Jewellery

Memang, ia menolak ide dari fine jewels. Tapi tidak secara utuh, justru ia memberikannya status baru. Sejak tahun 1920-an, maison ini sering menerima custom order untuk perhiasan yang akan dipakan dengan sleek fashionable garments!

A Timeless Allure

Akhirnya tiba di ruang terakhir. Lagi-lagi mengambil inspirasi dari apartemennya (yang juga menjadi panduan dari lipstik terbaru berjudul 31 Le Rouge), yang adalah mirrored staircase di bagian atelier-nya.

Fun fact: Gabrielle tidak pernah bermalam di apartemennya. Ia hanya menjadikan apartemen itu sebagai tempatnya berkumpul dengan teman dan orang tersayang, bekerja, dan menghabiskan hari.

Gabrielle Chanel. Fashion Manifesto at the V&A © Victoria and Albert Museum, London

Tidak se-formal gaun yang dipamerkan, justru ruang terakhir ini adalah sebuah tanggapan kepada the great late Gabrielle. Ruangan tempat pengunjung bersantai, sambil menikmati mahakarya. 

Gabrielle Chanel. Fashion Manifesto at the V&A © Victoria and Albert Museum, London

Kalau dihitung-hitung, pameran ‘Gabrielle Chanel. Fashion Manifesto’ menampilkan 200 karya dalam Gabrielle, di satu tempat dan waktu. Sebenarnya, ini adalah momen yang langka.

Gabrielle Chanel. Fashion Manifesto at the V&A © Victoria and Albert Museum, London

Meski kariernya ia mulai lebih dari satu dekade yang lalu, ternyata jalan yang ia tempah untuk para penerusnya ini terbukti menjadi representasi elegan dari perempuan modern.

Gabrielle Chanel. Fashion Manifesto at the V&A © Victoria and Albert Museum, London

Pameran yang berlangsung hingga Februari 2024 ini merupakan hasil kerja sama V&A Museum dengan Palais Galliera, Fashion Museum of the City of Paris, Paris Musées, dan tentunya Chanel.

Share:

Artikel Lainnya