Kementerian Perdagangan Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional kembali menghadirkan Good Design Indonesia (GDI) ke-9 tahun 2025, sebuah ajang yang konsisten menjadi tolok ukur kualitas desain nasional. Program ini ditujukan bagi pelaku usaha dan desainer tanah air sebagai ruang seleksi sekaligus apresiasi atas karya desain Indonesia yang unggul dari sisi inovasi, kualitas, dan daya saing global.
Posisi GDI menjadi semakin strategis karena terhubung langsung dengan Good Design Award di Jepang, salah satu penghargaan desain paling berpengaruh di dunia. Melalui jalur ini, karya-karya terpilih dari Indonesia tidak hanya mendapatkan pengakuan nasional, tetapi juga membuka peluang untuk dikenal dan diapresiasi di kancah internasional.
Pada tahun ini, GDI mengangkat tema “Desain Baik, Berdampak Baik: Keberlanjutan dan Desain Adaptif.” Tema tersebut menegaskan pergeseran paradigma desain, dari sekadar bentuk dan fungsi menuju peran yang lebih luas sebagai solusi. Fleksibilitas, kepedulian lingkungan, serta ketangguhan desain menjadi nilai utama dalam merespons tantangan sosial, ekonomi, dan ekologis masa kini maupun masa depan.

Sepanjang penyelenggaraan GDI 2025, tercatat 51 pemenang yang berhasil lolos seleksi. Sebanyak 41 produk meraih predikat Good Design dan 10 produk memperoleh predikat Best Design. Pengumuman resmi para pemenang Good Design Indonesia 2025 dilakukan pada 6 Desember 2025, menandai puncak rangkaian seleksi dan penilaian yang berlangsung sepanjang tahun. Dari keseluruhan karya tersebut, Plus System dari Format dinobatkan sebagai Design of the Year GDI 2025, sebuah pencapaian tertinggi yang menegaskan kekuatan desain modular Indonesia dalam menjawab kebutuhan jangka panjang.
Prestasi GDI 2025 berlanjut ke tingkat internasional. Delapan karya terbaik berhasil meraih Good Design Award (G-Mark) dalam rangkaian pameran dan penjurian tahap kedua yang berlangsung di Makuhari Messe, Jepang, pada 6 hingga 9 Agustus 2025.
Berikut delapan karya yang berhasil meraih Good Design Award (G-Mark):
MANCHESTER Armchair – Eco Series

MANCHESTER Armchair – Eco Series karya Reno Yanumardi dari PT Vivere Multi Kreasi menghadirkan pendekatan desain berkelanjutan yang menyeluruh. Kursi ini dibuat menggunakan veneer dan blok Karuun®, material inovatif berbasis rotan yang tumbuh cepat dan dapat menjadi alternatif ramah lingkungan pengganti kayu konvensional. Selain mendukung pelestarian hutan dan keanekaragaman hayati, material ini tetap menawarkan kualitas visual dan kekuatan struktur yang solid. Pendekatan tersebut dilengkapi dengan penggunaan kain pelapis dari 100 persen poliester daur ulang, di mana setiap meter kain mengonversi sekitar 28 botol PET bekas menjadi material yang nyaman dan tahan lama.
Jetbus Transit Electric

Dari sektor transportasi publik, Jetbus Transit Electric karya Tim Desain Adi Putro dari PT Adiputro Wirasejati tampil sebagai gambaran mobilitas perkotaan masa depan. Bus listrik ini mengusung desain kompak dan futuristik, dilengkapi pintu ganda, sistem keamanan lengkap, serta daya jelajah hingga 350 kilometer. Dirancang sebagai kendaraan nol emisi yang senyap dan efisien, Jetbus Transit Electric menawarkan solusi transportasi ramah lingkungan yang relevan untuk kota-kota besar dengan tingkat kepadatan tinggi.
Robries Polymer Sheet (RPS)

Pendekatan inovatif terhadap material ditunjukkan oleh Robries Polymer Sheet atau RPS dari PT Siklus Karya Global. Lembaran polimer ini terbuat dari 100 persen plastik daur ulang tanpa tambahan resin atau bahan kimia lain, sehingga sepenuhnya dapat didaur ulang kembali. Dikembangkan di Surabaya, RPS dikenal karena ketahanan dan kualitas visualnya, serta telah digunakan dalam berbagai proyek furnitur dan interior di berbagai negara. Kolaborasi dengan lebih dari 600 klien global, termasuk Toyota, The Body Shop, dan Potato Head Bali, memperlihatkan bagaimana limbah plastik dapat diolah menjadi material bernilai tinggi.
K6 Transport Stretcher

Di bidang kesehatan, K6 Transport Stretcher dari Paramount Bed Indonesia hadir sebagai solusi desain yang berangkat dari kebutuhan nyata tenaga medis di Indonesia. Branker rumah sakit ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi kerja melalui detail yang matang, mulai dari genggaman ergonomis yang memungkinkan penggunaan multi-arah, struktur yang kokoh dan higienis, hingga sistem rel lipat dan pengatur ketinggian hidraulik. Keseluruhan desainnya ditujukan untuk mendukung keselamatan pasien sekaligus kenyamanan tenaga medis dalam situasi darurat maupun operasional harian.
Digital Column Scale with Digital Height Measurement

Masih dalam ranah layanan kesehatan, Digital Column Scale with Digital Height Measurement dari PT Astra Komponen Indonesia dirancang sebagai alat ukur digital yang adaptif dan terintegrasi. Produk ini mendukung sistem kesehatan berkelanjutan melalui integrasi dengan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit, memungkinkan proses pemeriksaan vital yang lebih cepat dan efisien. Selain mengurangi beban administratif, desainnya juga mendukung praktik layanan kesehatan tanpa kertas, baik di rumah sakit besar maupun fasilitas kesehatan di daerah terpencil.
Popsiklus Origami Picnic Bag

Pendekatan upcycle hadir melalui Popsiklus Origami Picnic Bag karya Popsiklus oleh Kurniati Sugihrehardja. Tas jinjing ini dibuat dari kantong tepung bekas yang dikombinasikan dengan bahan terpal sebagai penguat struktur. Dengan karakter visual yang khas dan fungsional, produk ini memperpanjang siklus hidup material sekaligus menunjukkan bahwa limbah sehari-hari dapat diolah menjadi produk bernilai guna dan estetika.
Plus System

Plus System dari Format menampilkan pendekatan desain modular berbasis logam yang adaptif dan tahan lama. Sistem perabot ini dirancang untuk mudah dikonfigurasi ulang sesuai kebutuhan, sehingga meminimalkan limbah produksi dan penggunaan material baru. Pendekatan tersebut menjadikan Plus System sebagai solusi desain jangka panjang yang relevan dengan prinsip keberlanjutan dan efisiensi sumber daya.
Meguru Ceramic Wall Tile

Meguru Ceramic Wall Tile dari CV Lumosh Living mengangkat isu limbah kaca melalui pendekatan ekonomi sirkular. Ubin dinding ini dibuat dari botol kaca bekas, termasuk botol minuman dari klub pantai di Bali yang sebelumnya tidak didaur ulang. Warna alami dari kaca asli dipertahankan tanpa pigmen sintetis, menjadikan setiap ubin unik sekaligus mengurangi limbah landfill dan ketergantungan pada bahan baku baru.
Delapan karya tersebut memperlihatkan bagaimana desain Indonesia berkembang melampaui fungsi dan estetika. Melalui pendekatan inovatif dan berkelanjutan, karya-karya ini hadir sebagai solusi nyata bagi isu lingkungan, kesehatan, dan kehidupan urban. Keberhasilan mereka meraih Good Design Award (G-Mark) menegaskan bahwa inovasi lokal memiliki relevansi global dan mampu berdiri sejajar di panggung desain internasional.
Jika kamu tertarik dengan informasi serupa, kamu bisa baca artikel lainnya di sini!