Apa yang ada di benakmu jika mendengar ‘Gunung Padang’ ? Apakah yang terlintas adalah sebuah gunung yang berada di kota Padang? atau mungkin kamu yang baca artikel ini siang hari langsung kepikiran nama sebuah rumah makan? atau langsung keinget nama toko buku yang udah tutup akhir tahun lalu karena namanya mirip?
Daripada pikiran kamu ke mana-mana, Yuk kita telusuri tentang Gunung Padang yang kami maksud.
Gunung Padang adalah sebuah situs prasejarah peninggalan kebudayaan megalitikum yang berada di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Situs ini adalah sebuah bukit yang memiliki luas sekitar 900 meter persegi dengan tinggi 100 meter. Luas area situs diperkirakan lebih dari 17 hektar.
Di Gunung Padang kamu bisa melihat berbagai ukuran dan bentuk batu yang tampak dibuat oleh manusia berserakan dan seakan adalah sebuah bangunan besar dan megah yang runtuh akibat bencana gempa. Situs ini disinyalir sebagai sebuah karya arsitektur zaman purba yang sangat cerdas.
Asal Muasal Nama Gunung Padang
Asal muasal nama Gunung Padang memiliki dua versi, yaitu versi pertama berasal dari bahasa Sunda yaitu kata ‘Padang’ yang berarti ‘caang’ atau ‘terang benderang’ dan versi kedua, kata Padang adalah akronim dari beberapa kata yaitu ‘Pa’ yang berarti tempat ‘da’ berarti besar atau agung dan ‘Hyang’ berarti leluhur, sehingga jika disusun menjadi kata ‘Padang’ yang berarti ‘Tempat Agung Para Leluhur’.
Penemuan Situs Gunung Padang
Keberadaan situs ini pertama kali dilaporkan oleh Nicholaas Johannes Krom pada tahun 1914 dalam tulisannya yang berjudul Rapporten Oudheidkundige Dienst (Buletin Dinas Kepurbakalaan).
Dikarenakan akses yang sulit, temuan Situs Gunung Padang sempat terlupakan selama beberapa dekade, tetapi situs bersejarah ini ditemukan kembali pada tahun 1979. Masyarakat setempat memberikan laporan kepada pemerintah tentang adanya tumpukan batu-batu persegi besar dengan berbagai ukuran yang tersusun dalam sebuah tempat berundak. Sejak saat itulah upaya konservasi dan penelitian terhadap Situs Gunung Padang mulai dilakukan.
Situs Gunung Padang Dibuat oleh Arsitek Purba yang Cerdas
Tim Arkeolog Muda dari Universitas Indonesia yang tergabung dalam Tim Terpadu Riset Mandiri Gunung Padang mendapati berbagai temuan yang dapat menyimpulkan bahwa situs Gunung Padang dibuat oleh arsitek cerdas pada zaman purba.
Hal ini didukung dengan temuan batu yang digunakan di Gunung Padang, yaitu batu columnar joint yang merupakan batuan alami yang terbentuk karena proses geologi. Batuan tersebut keluar dari perut bumi, menjelang sampai di permukaan tanah batuan tersebut mengering dan memecah.
Pecahan ini biasanya berbentuk segi lima yang kemudian diambil oleh manusia dan disusun. Susunan batunya pun dibuat seperti pijakan anak tangga dan disusun berdasarkan kecocokan lebarnya sehingga memperoleh ketinggian lereng tanpa longsor.
Konstruksi dinding bagian luar Gunung Padang diatur sedemikian rupa, membentuk seperti paku yang menancap agar tidak longsor. Selain itu juga terdapat adonan perekat antara satu batu dengan batu lainnya yang menyerupai semen.
Buat kamu yang tertarik dengan Situs Gunung Padang dan ingin melihat langsung peninggalan peradaban megalitikum ini, kamu dapat mengunjungi situs resminya untuk info lebih lanjut.