Isu tentang lingkungan menjadi topik hangat yang banyak dibicarakan di tahun 2024. Berbagai masalah tentang pemanasan global, polusi, deforestasi, sampah plastik, dan degradasi tanah mendapatkan perhatian yang serius dari berbagai profesi, tidak terkecuali desainer interior yang memperhatikan isu lingkungan sebagai salah satu fokus yang dipertimbangkan dalam menata ruang.
Pertambahan penduduk dunia, dan sentralisasi populasi manusia untuk memilih hunian di lokasi strategis pun berpengaruh pada permasalahan ukuran rumah besar yang sudah tidak bisa dijangkau oleh semua kalangan, karena harga rumah di lokasi strategis saat ini sudah tidak affordable untuk semua kalangan. Berbagai masalah psikologis pun semakin bertambah sebagai side effect dari permasalahan tersebut.
Dalam diskusi terbuka meja bundar oleh COULISSE | INK di event The Colours Indonesia, senayan City 5 September 2024, desainer interior kenamaan Indonesia, Yuni Jie, Joke Roos, Viviane Faye, dan Sammy H. Syamsulhadi bersama dengan Rogier Krabbe selaku Coulisse Managing Director Asia Pasific, Janto Wihardja dari Sugar&Cream dan media undangan, melakukan diskusi tentang Rumah Tropis di tahun 2050 (Tropical House in 2050). Diskusi terbuka ini tidak lepas dari topik tentang isu lingkungan, teknologi, rumah masa depan, dan juga tren smart home yang diprediksi akan terus berkembang secara masif di tahun 2050.
Sebuah pertanyaan inti dalam diskusi ini adalah “Apakah kita mampu membayangkan atau memproyeksikan hunian tropis di tahun 2050?”
Kesadaran tentang pesatnya perkembangan teknologi, dan semakin cerdasnya AI (Artificial Intellligence) sangat mempengaruhi gaya hidup manusia serta evolusi gaya hunian yang semakin sempit, simple, dan pekerjaan rumah semakin dipermudah dengan bantuan teknologi.
Keempat desainer yang hadir dalam panel diskusi ini juga berkolaborasi dengan Coulisse | INK dalam membuat instalasi di The Colours of Indonesia 2024 untuk mewujudkan visi desain mereka tentang “Summer Home” yang tidak sekedar mengaplikasikan kemajuan teknologi masa kini, tetapi teknologi masa depan dan prediksi tentang perkembangan teknologi dan AI dalam membantu kehidupan manusia di tahun 2050. Kolaborasi ini menunjukkan bagaimana produk Coulisse mampu mewujudkan imajinasi para desainer dan membangun kenyamanan visual dibalut dalam tatanan yang elegan dan mewah.
Yuni Jie menghadirkan ‘The Satsuma Pantry’ yang membawa desain ke dalam petualangan yang menyegarkan, Joke Roos menghadirkan ‘Seijaku Suite Bedroom’ yang seakan membangun sanctuary monokrom, sedangkan Viviane Vaye hadir dengan ‘Antrum Spa’ yang membawa kita pada pengalaman tentang ketenangan dengan instalasi yang terinspirasi dari tekstur keindahan gua, kemajuan teknologi dan juga wewangian yang menenangkan. dan Sammy H. Syamsulhadi menghadirkan ‘Sunset at Batujimbar Bathroom’ yang seakan menghadirkan keindahan pesona matahari tenggelam dengan warna-warna hangat yang merepresentasikan energi dan semangat musim panas.
Kehadiran material produk window covering dari Coulisse | INK dalam setiap desain yang diusung oleh para desainer menjadi representasi tentang teknologi masa depan dengan sentuhan fashionable dan gambaran kemudahan hidup di masa depan dengan bantuan teknolagi yang murtakhir.
Tentang Coulisse | INK
Coulisse merupakan sebuah fashion brand untuk window covering dari Belanda yang sudah dikenal mendunia sejak 1992. Pendekatan desain yang unik dan penafsiran tentang window covering lebih dari sekedar fungsional semata, membuat Coulisse menghasilkan produk yang sangat beragam, inovatif, dan memanfaatkan smart technology.
Tidak hanya mengaplikasikan teknologi terkini, Coulisse adalah brand visioner yang memiliki visi masa depan hingga 2030. Motionblinds Technology yang membawa window covering ke era home automation, di mana kualitas, kenyamanan, dan kemudahan menjadi hal yang sangat penting dalam menata ruang. Teknologi Motionblinds dapat dioperasikan dengan mudah menggunakan perintah suara (voice command) melalui konektivitas cerdas seperti Apple, Amazon, SmartThings, dan ABB yang dapat dikontrol lewat gawai pribadi dalam mengatur window covering sesuai kebutuhan agar pengguna mendapatkan kemudahan dari hadirnya teknologi masa depan.
