12 Desainer Indonesia Berpartisipasi di Pameran EMERGE dengan Tema ‘These Precious Things’

Aragea Hidayat

Pameran desain Asia Tenggara, EMERGE kembali hadir di Singapore Design Week 2024. Diselenggarakan oleh DesignSingapore Council (Dsg) dan didukung oleh FIND – Design Fair Asia, pameran ini akan menampilkan karya dari lebih dari 60 desainer dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam. Mereka akan memamerkan karyanya di Marina Bay Sands dari 26 hingga 28 September 2024 mendatang.

EMERGE @ FIND 2023, Dok. Design Singapore Council

Yang spesial di edisi ketiga kali ini, EMERGE bekerja sama dengan galeri online The Artling untuk memperluas peluang pemasaran. Lebih dari 100 karya akan dijual melalui platform yang menghubungkan desainer dengan jaringan pembeli dan kolektor The Artling. Pengunjung dapat melihat dan membeli koleksi tersebut di The Artling mulai 13 September 2024 kemarin.

Kurator EMERGE, Suzy Annetta kembali memimpin pameran tahun ini dan mengusung tema “These Precious Things”. Dengan tema ini, Annetta mengajak pengunjung untuk mengeksplorasi dan merefleksikan konsep nilai dalam sebuah desain.

Suzy Annetta, Dok. Instagram @suzyannetta

“Saya sangat terhormat menjadi kurator pameran EMERGE lagi pada tahun 2024. Tahun ini, kami akan menggali esensi nilai. Ini adalah kesempatan untuk mempertanyakan tujuan utama desain dalam dunia kontemporer kita. Saya sangat menantikan agar pengunjung bisa menyaksikan langsung karya-karya yang memprovokasi pemikiran ini.” kata  Suzy Annetta. 

Karya para desainer mencakup berbagai ide mulai dari yang berani hingga yang inovatif, semuanya mengajukan pertanyaan tentang nilai yang ada saat ini. Pendekatan unik EMERGE akan memberikan dimensi baru dan memperkaya penawaran FIND. Pameran ini diharapkan mampu menarik perhatian desainer interior, arsitek, pengembang, profesional di bidang perhotelan, dan penggemar desain yang mencari bakat baru dan solusi desain yang bisa diterapkan secara komersial.

Carl Press, Direktur Acara FIND – Design Fair Asia, mengatakan, “Kami sangat senang menjadi tuan rumah bagi banyak desainer berbakat di EMERGE tahun ini. Kami tidak sabar melihat bagaimana mereka menginterpretasikan gagasan nilai yang banyak dibicarakan, serta menyaksikan perdebatan ini dalam bentuk yang nyata. Inovasi, keragaman, dan keunikan seni yang dipamerkan menunjukkan banyak hal menarik yang akan datang dari Asia.”

Di pameran EMERGE tahun ini, terdapat 12 desainer asal Indonesia yang berpartisipasi. Mereka adalah:

Abie Abdillah, CB Design – Studiohiji

Kupu Kupu by Studiohiji, Dok. CB Design

Dipimpin oleh desainer Abie Abdillah, STUDIOHIJI adalah studio desain berbasis di Jakarta yang mengkhususkan diri dalam furnitur rotan. Melalui bentuk dan lekukan desainnya, Abie berusaha untuk memperbarui minat konsumen terhadap rotan dan berkontribusi pada pelestarian industri rotan.

Karya-karya STUDIOHIJI telah dipamerkan di berbagai acara bergengsi, seperti ASIAN STAR SHOWCASE di International Furniture Fair Singapore 2014 dan MAISON&OBJET ASIA 2015.

Alvin Tjitrowirjo – AlvinT

Karya Alvin Tjitrowirjo di EMERGE, Dok. Design Singapore Council

Didirikan pada tahun 2006 oleh Alvin Tjitrowirjo, AlvinT adalah merek furnitur berbasis di Jakarta yang menggabungkan warisan budaya Indonesia dengan pendekatan kontemporer. Produk-produk AlvinT dibuat secara tangan oleh pengrajin lokal, mencerminkan komitmen mereka terhadap kualitas dan keaslian yang melampaui tren dan waktu. Koleksi furnitur AlvinT telah dipamerkan di berbagai pameran internasional seperti Milan Design Week, Stockholm Furniture Fair, Maison et Objet di Paris, Tokyo’s Designart, dan NYC Design Week.

Budiman Ong – Ong Cen Kuang

Karya Budiman Ong di EMERGE, Dok. Design Singapore Council

Budiman Ong, pendiri Ong Cen Kuang lahir dan dibesarkan di Sumatera Utara dan merupakan lulusan Gray’s School of Art di Inggris. Ong Cen Kuang didirikan pada Mei 2008 dan fokus pada pencahayaan dekoratif buatan tangan dengan koleksi unik yang mencerminkan prinsip desain Budiman, yaitu menghargai proses dan karakter material. 

Pada tahun 2020, Budiman bersama dua temannya Rudi Winata dan Yang Yang Hartono mendirikan Jia by OCK. Ini adalah sebuah merek aksesoris rumah berbasis di Bali yang menekankan kerajinan, desain, dan budaya, dengan prioritas membangun dan menjaga ekosistem komunitas kreatif yang sehat di Indonesia.

Clarissa Nilistiani, Theresya Tan – Lana Daya

Karya Lana Daya di EMERGE, Dok. designfairasia.com

Lana Daya Home adalah sebuah label tekstil rumah tangga yang didirikan oleh dua desainer muda, Clarissa Nilistiani dan Theresya Tan.  “Lana Daya” terinspirasi oleh taman-taman di Indonesia, mencerminkan perpaduan antara alam dan budaya manusia. Nama ini melambangkan sebuah wadah keahlian di mana desain yang baik harus terinspirasi dan terhubung kembali dengan alam.

Denny Priyatna – AIEVL Design Studio

Karya Denny Priyatna di EMERGE, Dok. designfairasia.com

Denny R. Priyatna dari AIEVL Design Studio adalah seorang desainer asal Indonesia yang fokus pada eksplorasi interaksi antara manusia dan benda mati. Ia bereksperimen dengan berbagai material dan teknik manufaktur untuk menciptakan produk yang bersifat komersial, konseptual, dan eksperimental.

Felix Sidharta – Cassia Studio

Karya Felix Sidharta di EMERGE, Dok. designfairasia.com

Felix Sidharta dari CASSIA Studio adalah seorang desainer yang berfokus pada desain produk dan interior untuk ruang komersial dan hunian. Filosofi desain mereka adalah melibatkan orang melalui desain, dengan keyakinan bahwa setiap benda mencerminkan kepribadian penggunanya. 

Ia terus mengeksplorasi bentuk, tekstur, bahan, dan fungsi tanpa batasan usia, jenis kelamin, atau ras. Felix juga berusaha menciptakan objek yang meninggalkan kesan mendalam di hati seseorang, di mana bentuk dan fungsi saling melengkapi dengan sentuhan artistik yang unik.

Hana Surya –  Threadapeutic

Karya Hana Surya di EMERGE, Dok. designfairasia.com

Bagi Hana, menjahit selalu menjadi bentuk terapi karena ia belajar menjahit dari ibunya yang seorang penjahit sejak kecil. Pada tahun 2015, Hana mendirikan sebuah studio tekstil dengan fokus pada produksi ramah lingkungan. Bersama tim penjahit lokalnya, ia bereksperimen dengan potongan kain dan bahan baku untuk menciptakan karya tekstil bagi klien dan arsitek. 

Hana berharap dapat menginspirasi pembuat lainnya untuk mengeksplorasi potensi baru dalam bahan-bahan yang sering dianggap “tidak diinginkan”.

Handhyanto Hardian – studiohand

Karya Handhyanto Hardian di EMERGE, Dok. designfairasia.com

Handhyanto Hardian adalah desainer produk asal Jakarta dengan pengalaman lebih dari 10 tahun di bidang mebel dan desain interior. Karyanya yang inovatif telah memenangkan berbagai kompetisi desain furnitur di Indonesia, dan ia juga merupakan finalis Rosana Orlandi Plastic Prize dan Good Design Indonesia. Karya-karyanya telah dipamerkan di pameran desain nasional dan internasional karena mampu memperkenalkan perspektif baru tentang desain Indonesia. Desainnya dikenal karena penggunaan material baru dan kolaborasinya dengan pengrajin lokal untuk mengeksplorasi keahlian tradisional Indonesia dengan sentuhan yang sederhana.

Hendro Hadinata –  Studio Hendro Hadinata

Karya Hendro Hadinata di EMERGE, Dok. designfairasia.com

Didirikan pada tahun 2016, Studio Hendro Hadinata adalah studio kreatif yang menggabungkan warisan budaya dengan inovasi. Studio ini percaya bahwa mengintegrasikan cerita dan keterampilan budaya dari masa lalu ke dalam karya-karya mereka adalah cara untuk membentuk masa depan budaya.

Nikko Wonoto

Karya Nikko Wonoto di EMERGE, Dok. designfairasia.com

Nikko adalah desainer furnitur dan produk dari Indonesia yang menggunakan kerap menggunakan bahan bambu dalam karyanya.

Vincentius Aldi Masella – Owalla

Karya Vincentius Aldi Masella di EMERGE, Dok. designfairasia.com

Vincentius Aldi Masella adalah seorang desainer interior Indonesia yang belajar di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Ia memulai karirnya dengan mendesain furnitur, pencahayaan, dan karpet. Vincent telah bekerja sama dengan berbagai merek dari Indonesia, Spanyol, dan India, serta dengan Pusat Pengembangan Desain Indonesia. Saat ini, ia membimbing desainer furnitur di Malaysia bersama Sarawak Design Centre dan juga menyelenggarakan Sarawak Design Week 2022 bersama mereka.

Zulyo Kumara – Zulyo Kumara Studio

Zulyo adalah lulusan Institut Seni Indonesia, Yogyakarta, dan pernah mengikuti kursus singkat di Istituto Marangoni, Milan. Dia pernah bekerja di AlvinT dan Elenbee Cipta Design, serta berkolaborasi dengan berbagai merek produk dan furnitur. Karya-karyanya telah memenangkan berbagai kompetisi dan dipamerkan di tingkat internasional. Pada tahun 2018, Zulyo terpilih sebagai salah satu Creative Talents yang mewakili Indonesia di Salone del Mobile Milano.

Baca artikel lainnya https://written.id/event/people-of-design-jadi-tema-singapore-design-week-2024/

SHARE :
WhatsApp
Facebook
Twitter
Email
Artikel Lainnya