Jika kamu berkunjung ke Seoul, kamu pasti sadar betapa besarnya apresiasi warga lokal terhadap ilustrasi dan karakter desain. Mulai dari pop-up store hingga galeri seni, semuanya dipenuhi visual yang memanjakan mata. Nah, di Seoul Design Festival (SDF) 2025 kali ini, Jakarta tidak hanya membawa furnitur atau kriya tradisional, tapi juga membawa pasukan “visual” yang siap mencuri hati pengunjung lewat kategori Artists Merchandise.
Di dalam paviliun “Creative Jakarta“, terdapat empat jenama berbasis seni dan ilustrasi yang menawarkan perspektif segar. Mereka membuktikan bahwa seni tidak harus selalu serius dan kaku di dinding galeri; seni bisa menjadi teman sehari-hari yang menyenangkan, wearable, dan penuh cerita.
Siapa saja mereka? Yuk, kenalan dengan empat jenama yang membawa imajinasi Jakarta ke Seoul.
1. The Mogus: Monster Ramah yang Ingin Berteman
Siapa bilang monster harus menyeramkan? The Mogus, yang didirikan oleh seniman Mulyana atau yang lebih dikenal dengan nama Mang Moel pada tahun 2020, justru menghadirkan karakter monster imajiner bernama ‘Mogus’ yang melambangkan kehangatan, keberanian, dan koneksi. Berawal dari art toys, The Mogus telah berkembang selama lebih dari 10 tahun mengembangkan kekayaan intelektual (IP) yang whimsical.
Di SDF 2025, The Mogus membawa misi untuk “menyebarkan tentakelnya”āsebuah metafora untuk memperluas dampak positif melalui berbagai media, dari pameran seni hingga produk fungsional sehari-hari. Produk-produk The Mogus bukan sekadar merchandise, melainkan sebuah dunia tempat seni hidup dan berinteraksi denganmu. Bagi pencinta art toys dan karakter unik, The Mogus adalah representasi kreativitas Jakarta yang imajinatif dan hangat.

2. GACON: Eksentrik ala “Gado-Gado”
Jika kamu mencari sesuatu yang edgy, humoris, dan sedikit “nyeleneh”, GACON adalah jawabannya. Nama GACON sendiri merupakan singkatan dari “Gado-gado Contamination”āsebuah petunjuk jelas tentang gaya mereka yang mencampuradukkan berbagai elemen dengan berani.
Didirikan pada 2019 oleh seniman Genta, GACON dikenal dengan gaya ilustrasinya yang eksentrik dan elektrik, seringkali memadukan nuansa metalik, gaya aerosol, dan humor. Ikon utama mereka adalah karakter kucing bermata tajam bernama “mucat-mucat” yang selalu tampil stand-out. Di Seoul, GACON hadir lewat produk fashion dan aksesori yang meneriakkan slogan santai mereka: “Just chill, GACON is for everyone lol”. Ini adalah street style Jakarta yang otentik dan penuh percaya diri.

3. Ryan Geraldin: Ritme Garis dalam Kehidupan Sehari-hari
Beralih dari karakter ke abstrak, Ryan Geraldin menawarkan estetika yang lebih kontemplatif tapi dinamis. Ryan adalah seniman abstrak kontemporer yang dikenal lewat komposisi garis organik bebas dalam nuansa hitam-putih.
Karyanya menangkap ritme dan energi kehidupan modern melalui tarikan garis yang bertekstur dan ekspresif. Menariknya, Ryan tidak hanya melukis di kanvas. Ia gemar mengintegrasikan motif abstraknya ke dalam objek sehari-hari, membuat seni menjadi bagian yang tak terpisahkan dari rutinitas harian kita (daily living). Di tengah riuhnya warna-warni SDF, karya monokrom Ryan Geraldin justru menjadi oase visual yang sophisticated dan timeless.

4. Apple & Worm: Kejutan yang Menghangatkan Hati
Terakhir, ada Apple & Worm, sebuah jenama berkonsep gift store yang merayakan keberagaman dan kehangatan, besutan desainer grafis Io Woo. Di tengah kesibukan kota, kadang kita butuh hal-hal kecil yang bisa membuat tersenyum, dan itulah yang ditawarkan jenama ini.
Apple & Worm menghadirkan pendekatan baru terhadap barang-barang sehari-hari dengan sentuhan yang menyenangkan (delightful surprises). Produk-produk mereka dirancang untuk menjadi hadiahābaik untuk diri sendiri maupun orang tersayangāyang membawa pesan inklusivitas dan kegembiraan. Kehadiran mereka di paviliun Creative Jakarta menambah nuansa playful yang manis dan mudah diterima oleh siapa saja.

Keempat jenama ini menunjukkan bahwa di balik tema besar “Earth Society” yang diusung Jakarta, terdapat lapisan kreativitas yang cair, personal, dan sangat relevan dengan tren global saat ini. Mereka adalah bukti bahwa desainer grafis dan ilustrator Jakarta punya kualitas kelas dunia yang siap bersaing di pasar internasional.
Bagaimana menurutmu? Apakah kamu tim monster lucu, tim kucing eksentrik, atau tim garis abstrak?