Inchi Living: Rajutan Keindahan, Menyulam Kehangatan

Arif Nurohman

Di tengah tren desain yang bergerak semakin cepat, Inchi Living hadir membawa napas yang berbeda. Alih-alih mengikuti gaya yang serba instan, brand ini memilih untuk berjalan pelan, mengutamakan rasa, tekstur, dan kedekatan. Didirikan oleh Rosita Vidiastria pada 2018, nama Inchi diambil dari kata “inch”, satuan jarak kecil yang menyimbolkan bahwa perubahan bermakna bisa dimulai dari langkah paling sederhana. Prinsip itu menjadi fondasi setiap karyanya.

Lembayung Knitted Blanket – Inchi Living

Terinspirasi Alam dan Nuansa Vintage

Sejak awal, Inchi Living terinspirasi oleh warna-warna alam serta estetika rajut vintage yang tidak lekang oleh waktu. Koleksi seperti Lembayung Senja dan After Rain menangkap momen-momen sehari-hari yang sering luput: hangatnya matahari terbenam, atau ketenangan setelah hujan reda. Bukan sekadar dekorasi, setiap karya dirancang agar ruang terasa lebih hidup dan bersahabat.

Personalisasi sebagai Identitas

Salah satu kekuatan Inchi adalah fleksibilitas dalam personalisasi. Pelanggan dapat memesan karya custom sesuai gaya dan kebutuhan ruang masing-masing. Dari warna benang hingga bentuk rajut, semuanya bisa disesuaikan. Bagi Inchi, detail kecil seperti ini justru menghadirkan koneksi emosional antara objek dan pemiliknya.

Hadir di FIND Design Fair Asia 2025

Tahun 2025 menjadi babak baru bagi Inchi Living. Brand ini terpilih tampil dalam FIND Design Fair Asia di Marina Bay Sands, Singapura pada 11–13 September 2025, sebagai bagian dari UMKM binaan DPPKUKM yang menempati Indonesia Pavilion—inisiatif kolaborasi antara ICAD dan Written.id.

Bagi Inchi, keikutsertaan ini bukan sekadar langkah ekspansi. Ini adalah kesempatan untuk membawa rasa hangat—yang selama ini hadir di ruang-ruang domestik Indonesia—ke panggung internasional. Bukan dengan gegap gempita, melainkan lewat rajutan yang berbicara pelan namun meninggalkan kesan.

Ke depan, Inchi Living ingin terus hadir sebagai brand dekorasi rumah yang relevan tanpa kehilangan jati dirinya: terinspirasi alam, berakar pada tradisi, dan dikerjakan dengan cinta. “Kami percaya keindahan bisa ditemukan dalam hal-hal sederhana. Dari situlah sebuah ruang menjadi benar-benar hidup,” ujar Rosita.

Melangkah tanpa Terburu-buru

SHARE :
WhatsApp
Facebook
Twitter
Email
Artikel Lainnya