Peran Penting Musik Leitmotif dalam Sebuah Film

15 November 2023

Sahiri

Para pencinta film pasti tahu kalau musik—atau music scoring—adalah bagian penting dalam experience nonton film. Menonton sinema klasik seperti The Lord of the Rings pastinya tak bakal memorable jika tak ada alunan opera mistikal yang menemani alur cerita dari awal hingga akhir.

Konsistensi nuansa musik serta variasi ritme dan ketukan dalam sebuah film itulah yang disebut leitmotif. Bisa dibilang leitmotif dalam film merupakan semacam “identitas” yang akan dipakai dalam adegan-adegan signifikan, termasuk yang berhubungan dengan karakterisasi tokoh.

Ambil contoh leitmotif yang cukup populer seperti The Imperial March dalam film Star Wars yang menandakan kehadiran Darth Vader. Atau musik yang terdengar slinky dan misterius ketika Selina Kyle a.k.a Catwoman (Anne Hathaway) menunjukkan jati diri aslinya di The Dark Knight Rises.

anne hathaway
Anne Hathaway dalam The Dark Knight Rises

Pada awalnya leitmotif, yang bersumber dari bahasa Jerman yang bermakna “leading motif”, tidak berawal dari industri music scoring dunia perfilman. Justru komposer opera lawas Richard Wagner yang memopulerkan leitmotif dengan menciptakan melodi yang memiliki identitas tema konsisten.

Melodi tersebut kemudian disesuaikan dengan sisi emosional sebuah adegan yang melibatkan tempat, ide atau karakter. Karyanya yang kental dengan teknik leitmotif adalah Der Ring Des Nibelungen.

Walau kini leitmotif marak dalam karya-karya seni audio visual populer, bahkan teknik ini bisa juga diterapkan dalam karya sastra. Namun ada juga yang mengritik penggunaannya karena terkesan “malas” dengan mengiringi suatu adegan—entah itu tragis atau roman—untuk memanipulasi perasaan audiens.

Teknik leitmotif dapat dirasakan pada film-film klasik seperti Psycho (dengan score tiga nada yang ikonik), Jaws, Star Wars, ET, Batman garapan Tim Burton, hingga seri Harry Potter. Anehnya, jarang film-film blockbuster masa kini yang menggunakan teknik leitmotif.

Ingatkah kamu akan scoring film The Avengers dan film-film “afiliasi”-nya? Bahkan film terbesar tahun ini, Barbie, pun tak ada identitas musiknya. Sebagai gantinya, digunakan musik-musik pop yang catchy. Salah satu film yang tetap konsisten dengan leitmotif-nya mungkin adalah seri espionase James Bond yang scoring megah garapan John Barry itu terakhir bisa didengar di No Time to Die.

Tak dimungkiri music scoring memang kalah populer dibandingkan soundtrack. Lose Yourself-nya Eminem? 8 Mile. I Will Always Love You dari Whitney Houston? The Bodyguard. Happy karya Pharrel? Minions.

Hanya scoring bombastis yang cenderung dikenang, seperti score Jurassic Park garapan komposer legendaris John Williams.

Tapi tahukah kamu leitmotif film terpopuler yang menggabungkan music scoring dan soundtrack? Film itu adalah Titanic. Versi instrumental soundtrack My Heart Will Go On yang dinyanyikan Celine Dion juga jadi pengiring momen-momen romantis pada film.

Jadi pengen nonton Titanic lagi untuk membuktikan sendiri?

Share:

Artikel Lainnya