Sisi Lain Frida Kahlo

Bindis Naira

Masih dalam rangkaian pameran Frida Kahlo yang sama di ArtScience Museum, Singapura. Bedanya, warna-warni budaya Meksiko di Frida Forever tidak dibawa. Keheningan menyelimuti ruang persegi yang menjadi tempat pameran Laid Bare: Frida’s Inner World. Ruang dengan skala jauh lebih kecil dibandingkan Frida Kahlo: The Life of an Icon ini terasa dingin. 

Dari kejauhan terlihat rontgen yang menunjukkan tulang belakang Frida seusai prosedur spinal infusion. Laid Bare: Frida’s Inner World merupakan pameran pertama di dunia yang bercerita soal hari-hari Frida di Rumah Sakit British Cowdray di Meksiko. Sebuah perspektif yang berbeda dari biasanya.

Pameran ini menyorot kehidupan Frida dari segi yang lebih dalam, lebih mengeruk perasaan. Akan tetapi, Frida adalah Frida. Ia masih mampu membuat kamu tersenyum saat mengelilingi ruang ini.

Seperti yang sudah kamu baca di ulasan Written sebelumnya, Frida adalah perempuan yang selalu memancarkan semangat, kebahagiaan, dan kerja keras. Semua perasaan kelam ia sembunyikan di balik setiap bunga yang ada di mahkota, alias rambutnya.

Kalau zaman sekarang ada selfie, dahulu Frida melukis di atas korset yang ia pakai ketika terkapar di rumah sakit menggunakan cermin.

(Atas) Clinical Laboratory Sheet/ Erythrocyte sedimentation of Frida Kahlo requested by Dr. Velasco Polo_Courtesy of Centro Médico ABC Historical Archive and Cristina Kahlo Alcalá; (Bawah) Clinical Laboratory Sheet/ Blood cytology of Frida Kahlo requested by Dr. Velasco Polo_Courtesy of Centro Médico ABC Historical Archive and Cristina Kahlo Alcalá, Dok. ArtScience Museum

Pameran Laid Bare: Frida’s Inner World juga menampilkan beberapa laporan medis Frida dari dokternya. Mulai dari rontgen, perkembangan vitalitas, keadaan Frida saat sebelum dan sesudah pengamputasian kaki kanannya, hingga catatan pra dan pasca operasi. Tertulis pada setiap lembar kertasnya Sra. Frida Kahlo, yang berarti Señora atau Nyonya. 

Pameran perdana yang membahas secara detail tentang riwayat Frida di rumah sakit juga mengikutsertakan analisis dan opini dari para ahli medis di Singapura. Di sini, kamu bisa menghabiskan waktu lebih lama lagi kalau memang ingin mengetahui pendapat para ahli tentang kondisi Frida. Macam-macam, kamu bisa menganalisanya dari sisi ortopedi, anestesi, hingga psikologi klinis. 

Frida Kahlo

Menjadi perempuan yang penyayang, Frida menunjukkan rasa terima kasihnya terhadap dokternya lewat sebuah kartu pos. Ungkapan rasa bersyukur, sakit, dan penuh harapan ia tumpahkan ke dalam kartu pos yang dia beri cap bibirnya berwarna merah muda.

Frida Kahlo
Frida Kahlo and Dr. Juan Farill with her Self-Portrait © Gisele Freund | IMEC | fonds MCC

Lukisan di atas adalah karya self-portrait terakhirnya. Seperti inception, dalam lukisan tersebut Frida melukiskan dirinya yang terduduk di atas kursi roda menyelesaikan lukisan Dokter Juan Farill.

Sedikit sejarah tentang dr. Farill, ahli medis tersebut sudah melakukan prosedur operasi sebanyak 7 kali pada tulang belakang Frida. Semuanya di tahun 1951. Di dalam buku harian Frida, ia menuliskan “Saya jatuh sakit selama setahun….tujuh operasi pada tulang belakang. Dr. Farill menyelamatkan saya.”

Perhatikan palet yang dipegang oleh Frida di dalam lukisan. Bentuknya menyerupai jantung. Sedangkan di tangan kanan, Frida memegang brush. Ini merupakan implikasi kalau Frida melukis potret dokter tersebut menggunakan darah dari jantungnya. 

Laid Bare: Frida’s Inner World
ArtScience Museum, Singapura
4 Mei – 1 Sept

SHARE :
WhatsApp
Facebook
Twitter
Email
Artikel Lainnya