Studio Ubud dan Mimpi Besar Industri Animasi Indonesia

Aragea Hidayat

Pernahkah kamu membayangkan bahwa di balik petualangan epik Luffy dan kekuatan luar biasa Gojo Satoru, ada sentuhan kreatif dari tangan-tangan anak bangsa yang ikut memberi nyawa pada adegan-adegan ikonik itu? Mungkin terdengar mengejutkan, tapi memang itulah kenyataannya. Sejumlah bagian dari anime populer seperti One Piece, Bleach, dan Jujutsu Kaisen turut dikerjakan oleh Studio Ubud, studio animasi asal Indonesia yang tengah menorehkan kiprah di industri anime Jepang.

Meskipun namanya mengingatkan pada kawasan wisata di Bali, Studio Ubud sebenarnya tidak berlokasi di sana. Studio ini justru beroperasi dari dua kota di luar Bali, yaitu Jakarta dan Solo. Nama “Ubud” sendiri dipilih oleh pendirinya, Lindra Hismanto, sebagai bentuk apresiasi pribadi terhadap tempat yang ia sukai, dan kini menjadi identitas dari studio yang karyanya dinikmati oleh jutaan penggemar anime di seluruh dunia.

Salah satu hasil karya Studio Ubud di One Piece Alur Wano. Sumber: facebook.com/studioubud

Berdiri sejak 2015, Studio Ubud telah berkembang menjadi salah satu studio animasi Indonesia yang aktif dalam kancah anime Jepang. Portofolionya mengesankan, mencakup lebih dari 50 judul anime ternama seperti One Piece, Bleach, Jujutsu Kaisen, Dragon Ball, Pokemon, hingga Jojo’s Bizarre Adventure.

Keberhasilan ini bukanlah kebetulan. Studio Ubud hadir dengan semangat besar untuk membawa nama Indonesia ikut terlibat dalam proses kreatif produksi anime sejak tahap awal, bukan sekadar sebagai pelengkap. Inilah yang membuat mereka bukan hanya sekadar rekan produksi, tetapi juga bagian di balik animasi yang ditonton jutaan orang di seluruh dunia.

Keterlibatan Kreatif dalam Produksi Anime

Di balik layar, Studio Ubud memegang peran penting dalam menghidupkan berbagai adegan di proyek anime yang mereka tangani. Mengutip laman volix.id, tim mereka terlibat dalam banyak aspek teknis, mulai dari pengolahan visual karakter hingga penambahan efek khusus dan gerakan kamera agar tiap adegan terasa lebih hidup. Pekerjaan mereka mencakup hal-hal seperti bantuan fotografi digital, penggabungan elemen visual (compositing), hingga pewarnaan (painting).

Menariknya, kontribusi mereka tidak hanya terbatas pada serial televisi, tapi juga menjangkau teaser, mini visual, materi promosi untuk majalah, hingga desain untuk produk merchandise. Meskipun peran mereka cukup besar, hak cipta atas karya-karya ini tetap berada di tangan studio-studio utama di Jepang, dan Studio Ubud berperan sebagai bagian dari proses kreatif yang mendukung produksi secara keseluruhan.

Proses sharing session di Studio Ubud. Sumber: facebook.com/studioubud

Kerja Sama dengan Empat Studio Anime di Jepang

Memasuki tahun 2025, Studio Ubud kembali mencatat tonggak penting dalam perjalanannya. Mereka resmi menjalin kerja sama jangka panjang dengan empat studio anime ternama dari Jepang, yaitu ENGI Co., Ltd., A-1 Pictures Inc., Nippon Animation Co., Ltd., dan Asahi Production Co., Ltd.

CEO Studio Ubud menandatangani kerja sama dengan studio animasi ENGI. Sumber: facebook.com/studioubud

Penandatanganan perjanjian dilakukan langsung di Tokyo pada Mei 2025, dihadiri oleh CEO Studio Ubud, Lindra Hismanto, bersama perwakilan dari masing-masing studio mitra. Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa kualitas dan profesionalisme Studio Ubud diakui di level internasional, dan membuka peluang lebih besar bagi talenta Indonesia untuk terlibat dalam proyek-proyek animasi kelas dunia.

Rintangan dalam Kolaborasi Global

Di balik pencapaian Studio Ubud yang kini dipercaya terlibat dalam berbagai proyek anime Jepang, ada tantangan nyata yang mereka hadapi setiap hari. Salah satunya adalah perbedaan waktu antara Indonesia dan Jepang yang kerap memengaruhi ritme kerja tim.

Dengan selisih dua jam, koordinasi harus dilakukan dengan cermat agar tidak mengganggu alur produksi. Selain itu, tiap proyek memiliki tenggat waktu yang berbeda-beda, sehingga manajemen waktu dan penyesuaian jadwal menjadi krusial.

Hasil karya Studio Ubud di Bleach, Thousand-Year Blood War. Sumber: facebook.com/studioubud

Keberhasilan Studio Ubud yang terlibat dalam sejumlah produksi anime Jepang ternama menunjukkan bahwa talenta animasi Indonesia kini mulai diakui di panggung internasional. Di dalam negeri, momentum ini turut diperkuat oleh antusiasme masyarakat terhadap karya animasi lokal, salah satunya terlihat dari kesuksesan film JUMBO yang meraih box office dan menembus 10 juta penonton.

Fenomena ini menjadi sinyal kuat bahwa industri animasi Indonesia sedang bergerak ke arah yang positif, tidak hanya sebagai pasar penonton, tetapi juga sebagai pelaku yang berkontribusi aktif dalam produksi konten visual berskala global. Apalagi, hadirnya platform digital serta meningkatnya kebutuhan konten visual di berbagai sektor membuat profesi animator, ilustrator, hingga technical artist semakin relevan dan dibutuhkan.

Melihat peluang yang semakin terbuka, apakah kamu juga tertarik untuk memperdalam dan ikut mengembangkan dunia animasi ke level yang lebih tinggi?

Tim dari Studio Ubud. Sumber: facebook.com/studioubud

Baca juga tulisan menarik lainnya https://written.id/profil/kemalezedine-tentang-pasca-tradisi-dalam-seni/

SHARE :
WhatsApp
Facebook
Twitter
Email
Artikel Lainnya