8 Pameran Seni di Jepang yang Paling Bergengsi di Tahun 2023

Sarah Hutapea

Setelah vakum selama beberapa musim sejak pandemi Covid-19, inilah waktunya menggelar pameran seni besar-besaran.

Sebagai negara sarat budaya dan teknologi, Jepang pastinya jadi salah satu negara dengan ajang seni paling bergengsi.

Tahun 2023 ini, ada begitu banyak perhelatan dan pameran seni yang ngga mungkin sanggup dilewatkan oleh para penikmatnya. Mulai dari Henri Matisse, Claude Monet, hingga Studio Ghibli siap meramaikan kembali jagad pergelaran dunia seni, khususnya di Jepang.

Apa kamu sedang merencanakan liburan ke Jepang? Kalau iya, sebagai pencinta seni dan desain, tahun 2023 adalah waktu terbaik. Kenapa? Di tahun 2023 ini kamu akan amat dimanjakan dengan banyaknya pilihan destinasi ekshibisi seni rupa, desain, dan fashion di Jepang.

Ini dia 8 pameran seni dua maupun tiga dimensi yang bisa kamu nikmati secara langsung selama beberapa bulan ke depan di Jepang.

Roppongi Art Night

  • Lokasi: Roppongi Hills, Tokyo
  • Tanggal: 27 – 28 Mei 2023
  • Tiket: Gratis

Meskipun bukan penikmat seni atau sekadar pengagum kebudayan, festival Roppongi Art Night juga ngga boleh dilewatkan siapapun yang sedang menyambangi Jepang.

Berbagai instalasi seni outdoor, live performances, ekhibisi kebudayaan, hingga bincang-bincang dan workshop akan memenuhi festival seni yang digelar hingga larut malam ini.

Melalui open call, deretan nama seniman ternama maupun pendatang baru siap mewarnai festival seni sepanjang malam terbaik di Jepang ini. Kolaborasi conceptual artist Takashi Kuribayashi dengan Cinema Caravan dan seniman multimedia, Tomoko Konoike, adalah sedikit dari sekian nama seniman besar yang karyanya akan kita lihat.

Accidentally Wes Anderson Exhibition

Secara ngga sengaja, Wes Anderson’ jadi istilah untuk menggambarkan gaya atau estetika yang mengingatkan kita pada film-film sutradara Amerika, Wes Anderson.

Istilah ini dipopulerkan oleh akun Instagram @accidentallywesanderson, yang menampilkan foto-foto lokasi kehidupan nyata, di berbagai sudut belahan dunia, yang mirip dengan lokasi syuting film Anderson.

Setelah sukses di Korea Selatan pada tahun 2022, pameran Accidentally Wes Anderson (AWA) kini dijadwalkan untuk ditampilkan di Warehouse Terrada pada bulan April ini.

Pameran seni ini menampilkan sekitar 300 foto dari akun Instagram AWA yang mempertontonkan estetika pembuat film dengan komposisi simetris dan warna-warna pastel.

Henri Matisse: The Path to Color

The Snail, 1953, Henri Matisse
  • Lokasi: Tokyo Metropolitan Art Museum, Tokyo
  • Tanggal – 27 April – 20 Agustus 2023
  • Tiket: akan diinformasikan kembali

Henri Matisse (1869–1954) dianggap sebagai salah satu seniman paling berpengaruh pada abad ke-20. Terbukti, tidak jarang karya-karyanya seringkali ditemukan di berbagai pameran di Tokyo di setiap tahun.

Henri Matisse: The Path to Color ini, bagaimanapun, adalah perhelatan yang sangat penting. Inilah retrospektif Matisse skala besar pertama yang dapat Jepang lihat dalam hampir 20 tahun terakhir.

Sebagian besar karya dipinjam dari Centre Pompidou di Paris. Sekitar 150 karya yang dipamerkan berkisar dari lukisan cat minyak awal hingga patung dan potongan kertas yang mendefinisikan ‘kehidupan kedua’. Bagian tersebut diproklamirkan sendiri oleh sang seniman ketika kanker usus membuatnya terbaring di tempat tidur selama berbulan-bulan pada suatu waktu.

Friday Road Show and Ghibli Exhibition

  • Lokasi: Warehouse Terrada, Tokyo
  • Tanggal: 29 Juni – 24 September 2023
  • Tiket: akan diinfo kembali

Friday Road Show adalah segmen TV mingguan pada tahun 1985, di mana film-film keluarga yang berdurasi penuh disiarkan setiap Jumat malam di Nippon TV (NTV).

Satsiun penyiaran memiliki hubungan yang kuat dengan Studio Ghibli. Saluran ini telah menampilkan film-film studio anime yang ternama tersebut lebih dari 200 kali dalam beberapa dekade semenjak Hayao Miyazaki merilis fitur pertamanya, ‘Nausicaa of the Valley of the Wind’ (1984).

Dalam pameran kolaborasi antara NTV dan Studio Ghibli ini, penggemar anime dapat menikmati keajaiban sang studio animasi melalui karya pahatan seorang Takayuki Takeya.

Karya-karya tersebut berupa karakter-karakter yang terlihat di film debut Studio Ghibli, lentera cermin kaca patri studio, dan instalasi memesona lainnya.

Light: Works from the Tate Collection

  • Lokasi: The National Art Center, Tokyo (NACT)
  • Tanggal: 12 Juli – 9 Oktober 2023
  • Tiket: Akan diinfo kembali
The Passing Winter (detail), 2005, Yayoi Kusama

Musim panas ini, National Art Center Tokyo mengadakan pameran eksklusif sekitar untuk 120 karya dari museum Tate, Inggris.

Semua karya yang akan ditampilkan bertemakan cahaya dan rentang sejarah seni rupa selama 200 tahun dalam media lukisan, fotografi, patung, drawing, hingga motion picture.

Yayoi Kusama akan menghadirkan salah satu infinity room ikonisnya, ‘The Passing Winter’. Selain Yayoi, dua nama seniman kontemporer, James Turrell, dan Olafur Eliasson, juga akan kita jumpai.

Yang sudah pasti, John Constable and Claude Monet, sebagai seniman yang andal dalam menggambarkan ‘cahaya’ hadir di antara para seniman yang bekerja dengan cahaya dalam pengertian yang lebih abstrak melalui teknologi modern.

David Hockney Exhibition

  • Lokasi: Museum of Contemporary Art Tokyo, Tokyo
  • Tanggal: 15 Juli – 5 November 2023
  • Tiket: Akan diinfo kembali
Portrait of an Artist (Pool with Two Figures), 1972, David Hockney

Salah satu pameran seni yang akan datang ini akan menampilkan lebih dari 100 karya David. Inilah pameran paling komprehensif seorang seniman paling serbaguna sepanjang zaman yang pernah diadakan di Jepang.

Karya-karya 60 tahun terakhir yang akan dipamerkan berkisar dari mahakarya mula-mula yang dilukis di Pantai Barat Amerika Serikat pada 1960-an hingga serangkaian lukisan berskala besar yang dibuat selama lock-down Covid-19 di Normandia, sisi utara Prancis.

Exhibition of Yves Saint Laurent

Yves Saint Laurent

Nama Saint Laurent menjadi salah seorang terbesar penentu masa depan fashion abad ke-20.

Akan ada sekitar 110 karya yang dapat dilihat, termasuk pakaian seperti gaun Mondrian 1965, aksesori, sketsa, dan foto desainer yang sedang bekerja.

Ini adalah pertama kalinya retrospektif resmi Saint Laurent dipentaskan di tengah hiruk-pikuk industri fashion, Tokyo. Inilah momen paling tepat menyaksikan perjalanan sang desainer dan karya-karyanya dalam pameran yang berkolaborasi langsung dengan Musée Yves Saint Laurent, Paris.

Scenes From Monet’s Series 2023

  • Tempat: Ueno Royal Museum, Tokyo
  • Tanggal: 20 Oktober 2023 – 28 Januari 2024
  • Tiket: akan diinfo kembali
Haystacks (series), Monet, 1890

Tahun ini, Jepang menjadi tuan rumah dua retrospeksi signifikan yang didedikasikan untuk Monet dan karyanya, di Tokyo dan Osaka, untuk merayakan hari jadi yang penting.

Pameran di Tokyo akan diadakan di Museum Kerajaan Ueno. Mulai dari potret di awal kiprahnya hingga lukisan lanskap, termasuk potongan-potongan dari seri Haystacks, salah satu karya seni lukis termahal selain Monalissa karya Da Vinci.

Tahun 2024 akan menandai 150 tahun sejak pameran impresionis pertama di dunia diadakan di Paris pada tahun 1874.

Painting Love in the Louvre Collections

Diana and Endymion, Jean Honoré Fragonard, 1753

Serangkaian lukisan yang dipinjam dari Louvre di Paris ini dikurator berdasarkan penggambaran gairah dan romansa yang berapi -api.

Rangkaian ini terdiri dari 70 masterpiece dibuat di antara abad ke-16 dan pertengahan 19. Seniman yang ditampilkan termasuk François Boucher, Jean Honoré Fragonard, dan François Gérard, dan para visioner lainnya dari Eropa.

Egon Schiele from the Collection of the Leopold Museum

Standing male figure (self-portrait), Egon Schiele, 1914

Pelukis dari Wina, Egon Schiele, baru berusia 28 tahun ketika dia meninggal. Meski kariernya berumur pendek, dia dikenang sebagai salah satu seniman terhebat di akhir abad ke-19.

Ekhibisi ini akan menjadi momen penting yang digelar Tokyo Metropolitan Art Museum sejak pameran yang didedikasikan untuk sang seniman 30 tahun yang lalu.

Di pameran ini, kamu dapat menemukan kejeniusan Egon melalui 50 karya yang dipinjam dari Leopold Museum di Wina. Melalui karya-karya seperti Self-Portrait with Chinese Lantern Plant dan potret tahun 1915 bersama istrinya, Edith, pameran ini memberikan wawasan yang kaya tentang kehidupan seniman muda dan warisannya yang kuat.

SHARE :
WhatsApp
Facebook
Twitter
Email
Artikel Lainnya
Seni Kontemporer, Burning Down the House, Eko Nugroho
21 December 2024
Seni