Alta dan Daydream: Aplikasi AI Baru Dunia Fashion

S Adini

Memang bukan aplikasi pertama untuk styling, belanja online, dan dokumentai isi lemari. Tapi kedua aplikasi diperkiraan akan segera mengubah beberapa hal besar dalam industrinya. Seperti karya seni hasil AI yang belum lama bikin heboh di Christie’s.

Judul teknologi fashion atau fashion tech akhir-akhir ini sering sekali saya baca di mana-mana. Yang ada di pikiran saya ya jelas, artificial intelligence (AI) lagi marak-maraknya, semua orang lagi semangat-semangatnya buat belajar dan menjadikan mereka kawan bukan lawan. Otomatis efeknya, baik dan buruk, akan kemana-mana.

Termasuk industri fashion, tahun ini ada dua aplikasi AI-based application untuk styling, shopping, dan “managing” isi lemari kamu. Kedua ini, Alta dan Daydream, bukan yang pertama. Pendahulunya sudah banyak, tapi harapan untuk dua aplikasi ini tinggi sekali. Sama seperti suntikan dananya.

Alta

Alta, Aplikasi AI-based fashion
Dok. Alta

Termasuk di fashion, mulai dari virtual influencer, wardrobe management, sampai personal AI stylist. Seperti Alta yang baru diluncurkan tahun ini. Kalau sudah nonton Clueless yang rilis di tahun 1995, pasti kamu tahu betul ini referensi dari bagian mana. Alta merupakan hasil karya dari lulusan Harvard fashionista, Jenny Wang. Aplikasi styling dan shopping yang didukung oleh AI ini menerima pendanaan sekitar Rp178,18 miliar. Sejauh ini, pengguna Alta sudah tersebar di 40 negara.

Fitur Unik

Seperti AI lainnya, semakin sering digunakan, semakin terlatih taste-nya seperti penggunanya. Selain menjadi wardrobe manager, aplikasi ini mengajarkan penggunanya untuk meng-upload setiap item yang mereka punya. Bahkan bon belanja kalau bisa. Gunanya adalah AI dalam Alta akan menghitung cost-per-wear. Jadi kamu tahu apa barang dalam wishlist kamu itu worth it atau tidak. 

Ada juga fitur menarik dari Alta untuk pergi liburan. Alta bisa kasih rekomendasi koper yang harus dibawa, sampai mengatur apa yang harus kamu pack kalau pergi ke konser! Ada juga pilihan cuaca dalam Alta. Jadi kamu enggak perlu bolak-balik lompat dari satu aplikasi ke aplikasi lainnya untuk cek weather.

Alta, aplikasi AI fashion

Funding & Partners

Suksesnya Jenny juga datang dari berbagai macam dukungan (dan kalangan). Modal awal Alta datang dari Menlo Ventures dan Aglaé Ventures, yang didukung oleh keluarga Arnault. Yes, that LVMH Arnault. 

Dukungan juga datang dari 370 anggota di Council of Fashion Designers of America (CFDA), Meredith Koop, yang pernah menjadi personal stylist Michelle Obama, venture capital milik ponakannya Kamala Harris, pelaku bisnis senior, sampai supermodel.

Untuk sekarang, profit didapat dari shopping. Kalau penggunanya melakukan check-out langsung dari aplikasi, Alta mendapatkan potongannya. Pusat berbelanja terpercaya juga sudah bekerjasama dengan Alta, antara lain Saks Fifth Avenue, Bloomingdale’s, Nordstrom, Rakuten, dan Sovrn. 

Menurut seorang pengguna aplikasi ini, Alta sangat cocok untuk kamu yang memang “into fashion”. Ada banyak contoh yang disebutnya di sebuah episode podcast. Salah satunya adalah tidak semua orang mau memoto dan upload isi lemari mereka satu per satu demi menerima shopping recommendations. Tidak semua orang punya waktu untuk melakukan itu.

Daydream

Masukin pilihan baju ke keranjang online itu sudah penemuan lama. Tapi konon katanya untuk pencinta fashion yang suka personalized shopping dan online, Daydream adalah app-must-have. 

Faktor X

Tren online shopping diperkiraan akan meningkat tahun ini. Sama seperti layanan online streaming, online shopping semakin terbagi-bagi. Ada e-commerce, live shopping, TikTok Shop, sampai jastip. Beda dengan memilih film atau series, menentukan baju atau dress yang mau dibeli itu memerlukan riset juga. Bahkan SEO katanya sedang sunset moment. Jadi pada siapa kita harus berpegang sekarang?

Daydream.ing aplikasi ai fashion
Tampilan Daydream di layar desktop; Dok. Daydream.ing

Jawabannya pada diri sendiri. Seperti perempuan berkarier di dunia e-commerce seperti di Nordstrom, Urban Outfitters, sampai Sephora, sekarang Julie Bornstein mendirikan Daydream.

Fitur Unik

Daydream fokus dengan personalized online shopping. Semakin personal–semakin unik. Seperti fondasi pada setiap aplikasi yang menggunakan teknologi AI, semuanya ada pada prompt. Ingin mencari pasangan dress, sepatu, dan aksesori yang cocok dengan dress watch kamu untuk pergi ke kawinan? Tinggal upload foto, dan masukan prompt yang sesuai. 

Contoh prompt di aplikasi Daydream; Dok. Daydream.ing

Fitur “Say More” di Daydream diciptakan untuk semakin mengerucutkan pilihan produk sesuai prompt kamu. Sedangkan “Style Passport” jadi kuncian user untuk nama, ukuran, label favorit, budget, dan yang lainnya. 

Daydream AI fashion
Dok. Daydream.ing

Funding & Partners

Sejauh ini, Daydream bekerjasama dengan lebih dari 200 retail partner dan 8500 label fashion, termasuk destinasi berbelanja terpercaya untuk perempuan, Net-A-Porter, Mytheresa. Ada juga dana dari Forerunner Ventures, Index Ventures, Google Ventures, True Ventures, model dan juga para fashion stylist. Dana yang berhasil dikumpulkan Julie untuk seed round sekitar Rp809,92 miliar. 

Daydream apliakasi fashion ai
Contoh kolom chat di aplikasi Daydream; Dok. Daydream

Julie sendiri bukan nama baru di topik gen-AI. Sebelum Daydream, ia adalah sosok di balik The Yes–sebuah AI-powered shopping tool yang akhirnya ia jual ke Pinterest. Sejumlah tim Daydream juga sudah mengantongi pengalaman impresif. Ada yang dulunya bekerja di riset grup artificial intelligence-nya Google, led data and applied science di Microsoft, Pinterest, bahkan sampai Condé Nast. Untuk sementara, Daydream masih mengimplementasi commision-based revenue sebesar 20%.

Kompetitor ada. Dan akan menjamur. Search engine seperti Google dan Amazon sudah menambah lapisan fitur shopping pada existing AI masing-masing. Pinterest melakukan upgrade untuk membuat online moodboard hanya dengan beberapa klik. Ada juga Deft dan Cherry.

Namun semua yang barusan ditulis beda dengan apa yang Alta dan Daydream tawarkan. Dua aplikasi ini menawarkan fitur personalisasi. Apakah kamu sudah mencoba salah satunya?

SHARE :
WhatsApp
Facebook
Twitter
Email
Artikel Lainnya