Kolaborasi Fashion dan Seni yang Wajib Kamu Ketahui

29 September 2023

Sahiri

Panggung runway terkadang jadi platform sempurna untuk menampilkan elemen seni. Makanya tak heran banyak fashion designer berkolaborasi dengan seniman. Kolaborasi fashion dan seni yang memukau dengan sentuhan seni sarat makna pastinya mampu menyulap pagelaran fashion show jadi lebih memorable.

Apa saja kolaborasi seniman dan desainer fashion yang mencuat? Simak ulasannya.

Salvador Dali x Elsa Schiaparreli

Ini dia yang konon jadi cikal bakal kolaborasi antara seni dan fashion. Salvador Dali adalah seniman nyentrik beraliran surrealisme dengan tampilan yang khas, sementara Elsa Schiaparreli adalah desainer tersohor asal Itali yang jadi pionir soal merancang koleksi yang memadukan seni. Klop!

Kolaborasi antara Dali dan Schiaparreli yang paling terkenal termasuk lobster dress, gaun putih sutra dengan motif lobster yang jadi objek pada beberapa lukisan Dali seperti New York Dream-Man Finds Lobster in Place of Phone (ia melihatnya sebagai simbol seksualitas); dan shoe hat, yang sesuai dengan namanya adalah topi berbentuk sepatu stiletto.

Louis Vuitton x Japanese Artist

Brand yang kerap menggabungkan elemen seni pada koleksi terbaru termasuk Louis Vuitton. Direktur Kreatif LV, Marc Jacobs, sendiri memang kolektor seni. Pada 2003, ia menggandeng seniman kontemporer asal Jepang, Takashi Murakami, untuk merancang “it bag” tahun itu dengan desain anime yang colorful.

Lantas pada 2012 ia lanjut berkolaborasi dengan seniman kontemporer Jepang legendaris lainnya, Yayoi Kusama, di mana dia memulas tiap desain dengan motif polka dot yang jadi ciri khas karya seni Kusama.

Stella McCartney A-to-Z Manifesto

Satu konsep segar dari genre fashion-meets-art adalah koleksi spring 2021 Stella McCartney yang bertajuk A-to-Z Manifesto. Di sini sang pecinta seni McCartney mencoba memberikan makna pada tiap huruf dalam deretan alfabet dan untuk itu ia berkolaborasi dengan beragam seniman senior dan muda seperti Rashid Johnson, Sheila Hicks, Jeff Koons, Olafur Elliason, dan Cindy Sherman.

Tema lingkungan dan sustainability tampaknya jadi benang merah dalam koleksi busana dan seni A-to-Z Manifesto. Dimulai dengan huruf “A” untuk Accountable yang mengacu pada akuntabilitas perbuatan manusia atas lingkungan, hingga “Z” yang mengangkat tema Zero Waste.

Burberry x Anne Imhof

Efek pandemi terasa juga dalam dunia fashion. Absen lintasan runway, maka beberapa desainer memilih jalur film pendek untuk memamerkan koleksi teranyar. Seperti yang dilakukan oleh Ricardo Tisci, Creative Director Burberry, yang menggarap film pendek untuk koleksi Spring/Summer 2021

Koleksi yang berjudul In Bloom itu menampilkan para model melenggok di alam bebas hingga berakhir di sebuah panggung sirkular. Elemen performance art dalam film ini merupakan persembahan visual artist asal Jerman, Anne Imhof—salah satu seniman favorit Tisci.

Gucci x Gucci Ghost

If you can’t beat ‘em, join ‘em. Itu mungkin pemikiran Alessandro Michele, Creative Director Gucci, saat mengajak seorang street artist untuk berpartisipasi dalam koleksi fall 2016 mereka. Seniman  itu adalah Trevor Andrew alias Gucci Ghost yang kerap mencantumkan logo Gucci di tiap karya seninya entah itu dalam bentuk grafiti atau sketsa pada permukaan tong sampah.

Karya Gucci Ghost sempat viral—yang lantas menarik perhatian the real Gucci. Maka mereka pun berkolaborasi untuk merancang busana dan aksesori yang bergaya desain grafiti.

Patrick Owen x Darbotz

Tak ketinggalan, desainer dan seniman Indonesia pun ikut berkreasi dalam panggung fashion internasional. Kali ini adalah seniman mural Darbotz yang digandeng oleh desainer Patrick Owen untuk tampil dalam Amazon Fashion Week di Tokyo pada 2018 silam.

Kolaborasi Owen dan Darbotz menyodorkan rangkaian desain batik yang bergaya kontemporer, dengan motif parang Solo/Yogyakarta jadi andalan kreasi mereka.

Share:

Artikel Lainnya