Nuanu, Wilayah Kreatif Visioner Baru di Pulau Dewata

Aragea Hidayat

Terlepas dari keindahan alamnya yang memukau, Bali juga terkenal sebagai surga bagi para pecinta seni dan budaya. Kini, pulau Dewata semakin diperkaya dengan kehadiran Nuanu, sebuah destinasi baru yang mengusung konsep wilayah kreatif. Nuanu sendiri adalah sebuah wilayah visioner yang siap menawarkan pengalaman transformatif bagi para pengunjungnya. Menggabungkan seni, budaya, inovasi, dan aspek sosial, Nuanu bukan sekadar destinasi wisata biasa melainkan sebuah gerbang menuju perjalanan yang lebih bermakna.

Wilayah Kreatif Visioner Nuanu di Bali, Dok. Nuanu

Berlokasi di tepi pantai Tabanan, Bali, Nuanu menjadi tempat untuk mewujudkan inovasi, kolaborasi, dan perubahan global. Wilayah kreatif yang memiliki luas 44 hektar ini dapat menjadi wadah bagi komunitas dinamis di mana para pencipta, pemimpin, dan pembuat perubahan bertemu dan saling berkolaborasi untuk mendorong perubahan-perubahan positif. Selain itu, Nuanu juga membawa konsep ekosistem terpadu dengan menyediakan ruang yang khusus untuk sektor pendidikan, seni dan budaya, kesehatan, pengalaman, serta hunian yang terinspirasi oleh keindahan alam sekitar.

“Visi kami melampaui sekadar sebagai tujuan wisata. Kami hadir untuk menciptakan ekosistem yang hidup, yang dirancang untuk mengilhami, menghubungkan, dan mendorong perubahan-perubahan positif. Kami sangat antusias untuk segera menunjukkan ke publik hasil dari empat tahun kontemplasi dan upaya kami dalam membangun wilayah kreatif ini.” – Sergey Solonin, Pendiri Nuanu.

Mulai Juli 2024, Nuanu akan resmi dibuka untuk umum. Para pengunjung yang datang bisa merasakan beragam pengalaman menarik seperti Luna Beach Club dengan pemandangan Nyanyi Beach, lalu ada Labyrinth Collective yang merupakan wadah bagi para seniman dari berbagai disiplin untuk eksplorasi kreativitas. 

Luna Beach Club, Dok. Nuanu

Ada juga ProEd Global School yang menjadi tempat para pelajar dari segala usia terlibat dalam lingkungan pendidikan yang dinamis. Dan yang tak boleh ketinggalan untuk dilihat adalah Menara Bhuma yang merupakan bangunan hasil rancangan arsitek Prancis Arthur Mamou-Mani yang dibangun menggunakan kayu daur ulang dari jembatan kolonial tua serta eksterior dari bahan rotan. 

Menara Bhuma, Dok. Nuanu

Bagi  pengunjung yang ingin menikmati keindahan alam dan seni secara bersamaan tak perlu khawatir, karena di Nuanu juga tersedia Eco Path yang merupakan simbiosis seni dan alam yang menawarkan pengalaman audiovisual futuristik yang berlokasi di jantung Nuanu. Pengunjung dari luar kota juga dapat merasakan pengalaman menginap di OSHOM Boutique Hotel dan menikmati Taman Terra untuk relaksasi dengan suasana kearifan lokal Bali. 

Festival Suara, Dok. Nuanu

Di tahun 2024 ini, Nuanu juga akan menjadi tempat berlangsungnya sejumlah festival internasional. Seperti Festival Suara yang akan berlangsung dari tanggal 26-28 Juli 2024. Lalu ada Coinfest pada bulan Agustus. Dan DEEP yang akan digelar pada bulan Oktober. Dengan beragam fasilitas dan kegiatan menarik yang ditawarkan, Nuanu berharap bisa menarik sebanyak 5 juta pengunjung pada tahun 2025 mendatang.

Baca juga: https://written.id/desain/zaha-hadid/

SHARE :
WhatsApp
Facebook
Twitter
Email
Artikel Lainnya
No data was found