Di tengah cepatnya perubahan industri furnitur global, Balagi Rattan menegaskan kembali filosofi yang menjadi inti dari perjalanan mereka: Regenerasi. Bagi Balagi, regenerasi bukan hanya pergantian generasi, namun juga tentang kesinambungan antara warisan, inovasi, dan keberlanjutan manusia yang merawat rotan Indonesia tetap hidup.
Brand ini hadir sebagai salah satu perwakilan kategori furnitur di Indonesia Pavilion, FIND – Design Fair Asia 2025 (11–13 September 2025, Marina Bay Sands, Singapura). Kurasi oleh ICAD (Indonesia Contemporary Art & Design) ini menempatkan Balagi sejajar dengan brand Indonesia lainnya dari kategori craft, material, konstruksi, kuliner, hingga home decor.
Warisan yang Tetap Hidup
Sejak awal berdiri, Balagi dikenal bukan hanya karena kualitas desain furniturnya, tetapi juga karena perhatian pada manusia di balik karya. Filosofi regenerasi, lahir dari keyakinan bahwa tanpa pengrajin, desainer, dan generasi penerus, craft hanya akan berhenti sebagai peninggalan masa lalu.
“Rotan hanyalah medium. Yang membuatnya bernilai adalah tangan manusia yang menganyam cerita di baliknya,” ujar Stefi Setiawan, Marketing & Sales Director Balagi. Bagi mereka, rotan adalah bahasa, dan manusia adalah pengarangnya. Setiap simpul dan pola adalah refleksi kesinambungan antara masa lalu dan masa depan.
Proses Regenerasi dari Dalam
Regenerasi di Balagi berjalan alami dan berlapis. Desainer muda diberi ruang menuangkan gagasan segar dan berkolaborasi dengan pengrajin senior. Sebaliknya, para pengrajin muda pun belajar langsung di ruang kerja nyata, tidak hanya teori, namun juga tentang praktik penuh kesabaran, filosofi, dan disiplin.
Di sisi lain, sistem bisnis Balagi juga diarahkan untuk beradaptasi dengan digitalisasi dan efisiensi modern. Tujuannya jelas: menjaga agar tradisi tetap relevan di pasar global tanpa kehilangan sentuhan manusia.
Anak Muda sebagai Penerus
Balagi percaya, tradisi hanya bisa hidup jika generasi muda melihatnya berguna dan membanggakan. Karena itu, mereka menghadirkan berbagai inisiatif, mulai dari kolaborasi desain, program pelatihan, hingga ruang kreatif yang menempatkan rotan sebagai profesi modern. Anak muda tidak hanya diajak untuk bekerja, tetapi juga untuk merasa bangga menjadi bagian dari perjalanan panjang craft Indonesia.
Koleksi sebagai Simbol Regenerasi
Filosofi regenerasi Balagi tercermin pada koleksi mereka.
Koleksi outdoor Balagi yang menggabungkan aluminium dan material sintetis tetap menghadirkan esensi anyaman tangan pengrajin—bukti bahwa tradisi dan inovasi bisa berjalan beriringan.
Ronin Lounge Chair lahir dari tangan pengrajin muda, membawa makna pelukan ibu, sebagai simbol regenerasi yang hangat dan protektif.
Bunny Chair berasal dari ide personal desainer muda Balagi, membuktikan bahwa desain terbaik lahir dari pengalaman manusia yang kemudian diterjemahkan menjadi bentuk baru.
Visi untuk Masa Depan
Dengan regenerasi sebagai nafas baru, Balagi ingin membangun ekosistem bisnis yang tidak hanya menghasilkan furnitur indah, tetapi juga melestarikan kehidupan di baliknya. Setiap kursi, setiap simpul rotan, adalah tanda bahwa manusia yang dirawat hari ini akan selalu memiliki masa depan.
Kehadiran Balagi di Indonesia Pavilion, FIND 2025 memperlihatkan bagaimana filosofi regenerasi bisa menjadi relevan di panggung global. Ini bukan hanya tentang strategi bisnis, tetapi janji untuk memastikan craft dan desain Indonesia terus berdenyut, lestari, dan diakui lintas generasi.