5 Aksi Vandalisme Lukisan Terkenal

Seni lukis merupakan salah satu bentuk ekspresi manusia yang telah ada sejak zaman prasejarah. Karya seni terkenal sering kali menjadi saksi bisu perubahan zaman dan kekayaan budaya dari suatu bangsa. Inilah yang membuat lukisan tidak hanya menjadi bagian dari sejarah seni, tetapi juga merupakan warisan budaya yang tak ternilai harganya.

Sayangnya, banyak sekali aksi vandalisme yang justru menjadikan lukisan-lukisan bersejarah sebagai targetnya. Yang lebih miris, aksi tersebut banyak dilakukan oleh orang-orang yang mengaku sebagai aktivis atau kelompok organisasi. Motifnya pun beragam mulai dari untuk menyampaikan pendapat, menarik perhatian publik, bahkan hingga urusan politik. 

Terbaru di 2024, dua orang aktivis lingkungan melempar sup kalengan ke lukisan Mona Lisa yang dipajang di Museum Louvre, Paris, pada Minggu (28/1) waktu Prancis. Dilihat dari tulisan di kaus yang mereka gunakan, kedua pelempar sup itu merupakan bagian dari kelompok gerakan lingkungan bernama Riposte Alimentaire yang memiliki makna Perlawanan Makanan.

Diketahui mereka menuntut hak atas pangan yang sehat dan berkelanjutan.

Jika melihat sejarah ke belakang, banyak lukisan dan karya terkenal yang menjadi target sasaran para pihak tak bertanggung jawab ini. Berikut adalah karya-karya seni yang sempat jadi korban dari aksi vandalisme:

Lukisan Danaë Hasil Karya Rembrandt 

Lukisan Danaë karya Rembrandt van Rijn, 1636.

Lukisan Danaë karya pelukis asal Belanda bernama Rembrandt pernah menjadi ‘korban’ dari aksi vandalisme yang terjadi pada 15 Juni 1985. Pelaku bernama Bronius Maigys, seorang warga negara Lituania, Eropa. Pelaku melemparkan asam sulfat ke lukisan tersebut dan membuat cat lukisan itu luntur.

Kerusakan terparah terjadi pada bagian wajah, rambut, lengan kanan, dan kaki. Tak cuma itu, pelaku juga melemparkan benda tajam dan mengenai bagian perut lukisan Danaë. Setelah 12 tahun proses pemulihan, akhirnya lukisan yang dibuat pada tahun 1636 kembali dipamerkan dengan kondisi seperti semula. 

Lukisan Woman in a Red Armchair Karya Picasso

Di tahun 2012, seorang mahasiswa seni bernama Uriel Landeros merusak lukisan karya pelukis ternama Picasso dengan judul Woman in a Red Armchair di museum kesenian Menil Collection, Houston, Amerika Serikat. Uriel menyemprotkan cat dan menuliskan kata Spanyol ‘conquista‘ yang memiliki arti penakluk di lukisan yang dibuat pada 1932 tersebut.

Sempat melarikan diri usai melakukan aksinya, namun Uriel berhasil ditangkap dan dijatuhi hukuman selama dua tahun penjara.

Lukisan Black on Maroon Karya Mark Rothko

Masih di tahun 2012, lukisan abstrak karya dari Mark Rothko yang berjudul Black on Maroon dirusak oleh seorang pria di Musium seni Tate Modern, London. Pria bernama Wlodzimierz Umaniec ini menuliskan ‘Vladimir Umanets 12’ di sudut bawah lukisan.

Ia pun mengakui perbuatannya di depan majelis hakim yang mengadilinya dan mendapatkan hukuman pidana. Direktur Tate Modern pada saat itu, Nicholas Serota mengatakan proyek restorasi lukisan ini menelan biaya hampir Rp3 miliar.

Lukisan Sunflower Karya Van Gogh

Pada 14 Oktober 2022, dua aktivis wanita melempar dua kaleng sup tomat ke lukisan Vincent van Gogh berjudul Sunflowers sebagai aksi protes perubahan iklim, di Galeri Nasional London, Inggris. Usai melempar sup, mereka lalu menempelkan tangan mereka ke dinding galeri dengan lem.

Dua orang wanita yang menggunakan kaus bertuliskan Just Stop Oil ini memprotes ekstraksi bahan bakar fosil. Mereka ingin pemerintah Inggris menghentikan proyek minyak dan gas baru. Lukisan “Sunflowers” diperkirakan bernilai US$84 juta atau sekitar Rp1,29 triliun.

Lukisan Three Figures Karya Anna Leporskaya

Jika empat kasus vandalisme lukisan sebelumnya dilakukan oleh pengunjung, di kasus kali ini justru dilakukan oleh seorang satpam sebuah galeri seni di Rusia. Aksi ini dilakukan oleh satpam tersebut saat hari pertama bekerja. Awalnya, ada dua pengunjung yang melihat gambar mata yang dibuat dengan pulpen pada lukisan Three Figures. Padahal lukisan itu menampilkan tiga figur abstrak dan sengaja dibuat tanpa mata.

Setelah ditelusuri melalui CCTV, ternyata satpam yang mengaku tidak paham terhadap karya seni ini sengaja menggambar titik seperti mata dengan pulpen.

SHARE :
WhatsApp
Facebook
Twitter
Email
Artikel Lainnya