Karya Seni Mural yang Lahir Selama Pandemi Covid-19

9 July 2020

Arinta Wirasto

Siapa yang berkata bahwa kreativitas mempunyai batas, pasti belum pernah melihat karya seni yang dihasilkan selama masa pandemi ini. Siapa sangka terkungkung di suatu tempat yang sama selama berkarantina justru meluaskan perspektif akan berbagai macam hal?

Jika pandangan dan opini sudah meluas, apa lagi cara terbaik untuk menerjemahkan inspirasi selain merealisasikannya dalam bentuk karya seni dua dimensi

Mungkin hal tersebut menjadi salah satu motif di balik pembuatan mural-mural di berbagai sudut penjuru kota besar. Lagipula, sepertinya ini merupakan cara yang tepat untuk mengabadikan peristiwa historis yang (mudah-mudahan) tidak akan terulang lagi di masa depan. 

Karya seni mural ini pun dibuat dengan berbagai pesan: sebagai bentuk apresiasi untuk pejuang garda depan dan pekerja esensial yang tidak kenal lelah dalam membasmi pandemi COVID-19, sebagai kalimat ajakan untuk melindungi diri sendiri dan orang terdekat, serta sebagai inspirasi untuk tetap produktif di masa sulit ini.

Bagi para seniman, melukis mural di tengah kosongnya penjuru kota mungkin merupakan keleluasaan sendiri. Tidak ada pandangan “ingin tahu” dari pejalan kaki yang berlalu lalang, maupun ketakutan diberhentikan oleh petugas berwenang 😜

John D’Oh – Bristol, Inggris

Seorang seniman jalanan (street artist) asal Bristol, Inggris mengekspresikan ketidaksukaannya pada Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang dikenal sebagai salah satu penyangkal terbesar pandemi COVID-19.

Hal ini pun menyebabkan penanganan yang kurang memadai dan berakibat pada fatalnya jumlah korban virus Corona di Amerika. John D’oh sendiri terkenal sebagai seniman yang kerap menyuarakan pandangan politik melalui karya yang dikemas dengan sentuhan humor. 

John D’Oh – Bristol, Inggris

Masih dari seniman yang sama, kali ini John D’Oh menunjukkan sindiran halus lewat goresan muralnya. Sindiran ini merujuk pada inisiasi gerakan bertepuk tangan bersama untuk mengapresiasi para staf NHS, atau pelayanan kesehatan nasional Inggris. Dalam muralnya, Ia menganjurkan warga untuk menyumbang APD untuk petugas medis alih-alih bersorak sorai untuk menunjukan dukungan. 

seni mural di inggris

Jen T – Vancouver, Kanada

Berawal dari keinginan untuk melakukan kontribusi yang bermakna di masa sulit ini, Jen T melakukannya dengan kreasi mural di kota Vancouver, Kanada sebagai bentuk apresiasi untuk para petugas medis yang bekerja tanpa kenal lelah.

Jen ingin mengubah narasi putus asa tentang pandemi ini menjadi simbol harapan dan pertahanan. Hal ini pun terlihat dari tulisan berbahasa Latin “IN OMNIA PARATUS” (Siap Untuk Apapun) yang tertera pada mural tersebut dan ilustrasi superhero yang menggambarkan para petugas medis tersebut. 

karya seni mural di kanada

Morgan Zion – Seattle, Amerika Serikat

Aura positif terpancar dari mural yang dilukis oleh Morgan Zion. Dengan pesan yang mudah diserap, mural ini seolah berbicara ke berbagai kalangan usia.

Anda seorang Boomer atau Millennial? Atau jangan-jangan Gen Z? Tidak masalah. Semua akan menangkap pesan yang dipaparkan dengan hangat. Karena kita semua sedang berada dalam perahu yang sama. Melawan penyakit yang sama. Mural ini dapat dilihat di area Capitol Hill di kota Seattle, Amerika yang menjadi rumah bagi sejumlah lukisan dinding lainnya.

mural di Seattle

Emerald Repard-Denniston – Ontario, Kanada

Tidak hanya lewat lukisan, semangat pun dapat diberikan lewat kata-kata. Inilah yang dilakukan oleh Emerald Repard-Denniston, mahasiswa tahun kedua di Ontario College of Art and Design yang dibantu oleh ibu dan saudara perempuannya untuk menulis puisi singkat tentang bersatu melawan pandemi COVID-19. Tentunya diiringi oleh ilustrasi simpel namun menyentuh.

karya seni mural di kanada

Emmalene Blake – Dublin, Irlandia

Lewat mural di suatu sudut kota Dublin, Irlandia, Emmalene Blake menyisipkan parodi pada ilustrasi dari legenda musik, David Bowie. Tulisan “We could be heroes” atau “Kita bisa menjadi pahlawan” sendiri adalah penggalan dari salah satu single hit musisi tersebut.

Satir di sebelah kanan yang bertuliskan “By just staying home” atau “Dengan hanya berdiam di rumah” menyuarakan pesan agar semua pembaca dari mural ini dapat mengikuti regulasi yang ketat untuk melandaikan kurva COVID-19. 

karya mural emmalene Blake

J Muzacz – Austin, Amerika Serikat

Tidak melulu politikal, maupun bernada serius, ada juga karya seni mural bertemakan COVID-19 yang dibuat dengan sentuhan humoris layaknya lukisan yang dibuat oleh J Muzacz di Austin, Amerika ini. Terpapar lukisan seseorang berusia paruh baya yang secara implisit mengatakan bahwa Ia memilih sebotol bir dengan merek dagang bernama sama dengan virus yang tengah menjadi pandemi saat ini. 

mural j muzacs

Menarik bukan, bagaimana sebuah pandemi global dan berada dalam ruang isolasi bukanlah alasan untuk berhenti berkreasi? Kamu pun bisa mengubah kebosananmu menjadi sesuatu yang produktif dan menghasilkan karya yang tak kalah bagusnya!

Share:

Artikel Lainnya