Hubungan Antara Patung Dirgantara, Kosmonot Yuri Gagarin, dan Presiden Soekarno

Bindis Naira

Mulai dari sebuah tweet dari akun Russian Embassy, IDN, Written jadi tahu kalau patung Presiden Soekarno akan segera dibangun di Rusia. Dari tweet yang disambungkan ke akun Telegram resmi Kedutaan Besar Federasi Rusia di Republik Indonesia, kami mendapatkan jawaban yang dicari.

Foto dari Instagram Russian Embassy in Indonesia

Patung Yuri Gagarin

Menurut Igor Voskresenski, yang menjabat sebagai Ketua Komisi Seni Monumental Duma Kota Moskow, pembangunan patung Presiden Soekarno di Taman Seni Museon Moskow merupakan respons dari peresmian patung kosmonot Yuri Gagarin beberapa tahun silam. 

Patung Yuri Gagarin di Taman Mataram
Foto dari Instagram Russian Embassy in Indonesia

Monumen Yuri Gagarin sendiri diresmikan pada 11 Maret 2021, di Taman Mataram. Kehadiran patung Yuri Gagarin ini merupakan simbol dari keeratan warga Jakarta dengan Rusia, terutama dalam mendukung sejarah 70 tahun hubungan bilateral kedua negara.

Pembuat patung Yuri Gagarin di Taman Mataram bernama Alexei Dmitrievitch Leonov. Ia adalah seorang pematung Rusia yang juga mengerjakan patung sosok yang sama untuk National Air and Space Museum yang menjadi bagian dari The Smithsonian di Washington D.C. 

Monumen Patung Dirgantara, Patung Yuri Gagarin, dan Patung Presiden Soekarno di Moskow

Apa sih koneksi patung Dirgantara, patung Yuri Gagarin, dan patung Presiden pertama Republik Indonesia di Moskow? 

Yang satu di Pancoran, satu di Taman Mataram. Terus, satu lagi jauh banget di Moskow. Apa hubungannya?

Rupanya, Patung Pancoran atau Patung Dirgantara, atau Monumen Patung Dirgantara, itu terinspirasi dari Yuri Gagarin. Saat itu, Soekarno masih berkuasa. Ide muncul saat presiden pertama NKRI tersebut mendapat berita kalau kosmonot asal Rusia, Yuri Gagarin, menjadi manusia pertama yang berhasil ke luar angkasa. 

Patung Dirgantara di tahun 1960
Foto dari Indonesia Tempo Dulu

Menurut Asvi Warman, seorang sejarawan LIPI, Bung Karno punya pesan yang ingin ia tanamkan kepada penerus bangsa Indonesia. Pesannya agar anak muda mempunyai cita-cita setinggi langit, seperti kosmonot Yuri Gagarin. 

Dengan tangan mengarah seperti hendak terbang, ternyata Bung Karno menanam kepercayaan begitu dalam pada kita, para anak bangsa. Begitu percayanya, beliau sampai menjual mobil pribadinya untuk menyelesaikan proyek yang sempat tersendat ini.

Monumen Patung Dirgantara yang disebut sebagai warisan terakhir Bung Karno
Foto dari Galeri Nasional

Mungkin pada perundingan awal, patung di lokasi Pancoran itu akan berbentuk seperti Yuri Gagarin. Namun akhirnya diputuskan kalau patung yang “lebih Indonesia” yang pantas dibangun. Dan menjadi simbol harapan untuk penduduknya.

Tampak atas Monumen Patung Dirgantara
Foto dari Galeri Nasional

Hasilnya? Paras patung Dirgantara pun menyerupai Gatot Kaca.

Secara arsitektural patung ini dikerjakan oleh Ir. Sutami. Kemudian puncak monumen diselesaikan oleh Edhi Sunarso. Bagian patung memiliki tinggi 11 Meter. Sedangkan kaki patung mencapai 27 Meter. 

Hmm… Kira-kira jurusan seni apa yang harus Edhi Sunaro dalami hingga akhirnya meninggalkan jejak begitu besar di ibukota Indonesia? Seni Rupa tiga dimensi jawabannya.

Mengapa di Taman Seni Museon, Moskow?

Mungkin kamu bertanya, mengapa patung sang proklamator itu ditempatkan di Taman Seni Museon Moskow? Karena, menurut Igor, film dokumenter tahun 1956 menunjukkan kalau Soekarno pernah mengunjungi Galeri Tretyakov, lalu setelahnya beliau berjalan di tepi menelusuri sungai Moskow.

Nah, sekarang, tempat itu menjadi Taman Seni Museon. 

Foto dari Instagram Russian Embassy in Indonesia

Sekarang, kita hanya bisa menunggu sekalian memantau perkembangannya lewat media sosial. Sambil mengira-ngira seperti apa rupa patung Presiden pertama Indonesia di Taman Seni Museon, Moskow.

SHARE :
WhatsApp
Facebook
Twitter
Email
Artikel Lainnya