Paris dan Milan Fashion Week sebagai ajang bagi para desainer terkemuka menunjukkan karya-karya hebatnya, seperti Inrara Sakib desainer asal Indonesia. Ia adalah founder designer Terima Kasih KemBali, sebuah brand aksesori dan perhiasan yang tiap desainnya merupakan representasi dari keindahan budaya Indonesia.
Inrara sempat menjabat sebagai Vice President Emerging Payment Platforms di Mastercard Asia Pasifik selama kurang lebih 20 tahun. Namun, ia melepaskan jabatan itu untuk beralih ke dunia kreatif dan menjadi seorang desainer.
Pada bulan Oktober lalu, Inrara menyelenggarakan Contemporary Jewelry Exhibition “re-see presentation” of recent Milan Fashion Week Sept 2024 and Paris Fashion Week March 2023 di Cemara 6 Galeri – Toeti Heraty Museum, Jakarta Pusat. Pameran yang berlangsung selama 3 hari ini memamerkan berbagai koleksi aksesori dan perhiasan yang dipakai model dari kedua fashion week itu.
“Hari ini spesial karena itu kan udah dari dulu cita-citanya pengen mempresentasikan karya saya di waktu dan tempat yang tepat”, ujar Inrara dalam opening exhibition 7 Oktober lalu.
Pada Paris Fashion Week 2023, salah satu koleksi menarik yang dipamerkan saat pameran adalah tas ombre dan shining dari rafia berbeda. Ada empat warna yaitu emas, merah, pink, dan hijau.
Sementara di Milan Fashion Week 2024, ada beragam koleksi yang dipamerkan termasuk anting dan gelang. Inrara menginterpretasikan anting tradisional para penari Bali, kemudian diubah menjadi contemporary dan first style.
Koleksi lainnya, ada gelang yang terbuat dari resin dengan warna dan shade yang berbeda. Gelang ini bisa dipakai sesuai look yang diinginkan.
Pada hari pertama pameran, hadir perwakilan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Milan yaitu Seno Pratomo dan Anggita Hayu Novianti. ITPC Milan berperan dalam promosi produk unggulan Indonesia melalui media, iklan, partisipasi pameran, dan acara promosional.
Keduanya menyampaikan informasi seputar fashion di Milan, bagaimana seni bisa dihargai melalui karya-karya yang memiliki cerita dan ide yang cenderung out of the box.
“Orang-orang di milan itu lebih out of the box sehingga karya-karya yang dihasilkan juga lebih daripada di eropa lain”, ujar Anggita Hayu
“Artisan memang sangat dihargai, orang Italia senang diceritakan. Artisan itu kalau bisa menceritakan produknya dengan baik termasuk filosofi dan cara membuat. Kalau sudah tertarik, biasanya nanti mereka akan tertarik untuk membelinya”, terang Seno Pratomo