Beyoncé kembali menggebrak dunia musik dengan album barunya berjudul “Cowboy Carter”. Album ini merupakan babak kedua dari seri album Renaissance yang dirilis pada 29 Maret lalu. Selain menjadi comeback yang ditunggu-tunggu, album Beyoncé ini juga dinantikan karena memiliki cara promosi yang unik. Promosi untuk album terbaru ini diproyeksikan ke beberapa museum di kota New York. Museum-museum tersebut adalah Guggenheim, Whitney, New Museum, dan Museum of Arts and Design.
Proyeksi yang muncul di berbagai museum ini menampilkan tulisan “Ini bukan album country. Ini adalah album ‘Beyoncé’.” Kalimat tersebut diambil dari postingan Instagram Beyoncé pada tanggal 19 Maret saat dia menceritakan pemikirannya tentang genre musik country.
Selain dalam bentuk tulisan, promo album baru Beyoncé juga menampilkan proyeksi gambar sampul Cowboy Carter. Dalam gambar tersebut terlihat istri penyanyi Jay Z ini tampil layaknya seorang cowboy dan menunggang kuda putih sambil memegang bendera Amerika Serikat.
Namun dilansir dari Artnews, beberapa museum termasuk Guggenheim menegaskan bahwa mereka tidak memberikan izin untuk menampilkan proyeksi tersebut. Tetapi pihak museum mengundang masyarakat termasuk Beyoncé dan penggemarnya untuk mengunjungi museum Guggenheim pada tanggal 16-20 Mei saat pihak museum menyajikan karya proyeksi oleh seniman Jenny Holzer. Aksi ini lantas dianggap sebagai promosi yang bertujuan untuk mengejutkan para penggemar.
Sebelum tanggal peluncuran Cowboy Carter, Beyoncé telah merilis dua single utama yang berjudul Texas Hold ‘Em dan 16 Carriages, keduanya sukses menduduki peringkat teratas Hot 100 di Billboard. Selain itu juga dinobatkan sebagai single country No. 1 pertama Beyoncé di AS yang menjadikannya penyanyi kulit hitam pertama yang memimpin daftar tersebut.
Tak hanya itu, dia juga meluncurkan serangkaian CD edisi terbatas, bersama dengan empat varian vynil berwarna merah, putih, biru, dan hitam. Tak ketinggalan ada juga t-shirt bertuliskan Cowboy Carter yang terpampang di bagian dadanya.
