Apa kabar para pencinta serial HBO Game of Thrones yang sudah 3 tahun nggak dengar theme song ikonisnya? Masih kecarian? Pasti sudah terobati ya dengan episode kedua prekuel GOT, House of the Dragon, yang menampilkan title sequence baru khas GOT minggu kemarin. Bikin merinding, ya?
Gimana pendapat kalian tentang episode pertama dan keduanya yang berjudul The Heirs of the Dragon dan The Rogue Prince? Memorable atau mengecewakan?
Kalau buat Written, gimana pun pendapat orang tentang isinya, episode pertama dan kedua tetap menyenangkan untuk ditonton. Rasanya seperti reuni–dengan Harrenhal, King’s Landing, Dragonstone, dan si ikonis Iron Throne.
Bukan cuma buat Written, serial House of the Dragon sampai menjadi serial HBO yang paling banyak ditonton di episode pertamanya. Yuk lihat beberapa hal menarik yang bisa ditemukan di episode-episode mendatang, biar kamu makin mengerti alur ceritanya.
———-SPOILERS AHEAD———-
Perang Besar Menunggu Raja Viserys
Bikin gemas ya raja satu ini, karena terasa canggung dan kurang garang. Viserys terbebani dengan masa pemerintahan kakeknya Jaehaerys yang damai dan sejahtera selama 50 tahun. Maka ia juga ingin melanjutkannya dan terus menghindari konflik.
Daripada bikin perlawanan ke musuh-musuh di sekitar, Viserys malah dikenal sebagai raja yang rajin membuat turnamen dan pesta dansa. Tapi malah bikin orang-orang dan penonton kesal, Viserys terlihat bingung dan sangat berhati-hati. Apalagi saat melawan adiknya, Daemon, si pemberontak yang liar.
And should we talk about his appearance? Pada episode kedua, jika sesuai buku, seharusnya Viserys baru berusia 29 tahun. Memang nggak bisa berharap serial sama persis dengan bukunya, sih. Tapi Viserys di HBO–ditambah rambut putihnya–terlihat seperti bapak-bapak usia 50-an kan? Padahal gosipnya Viserys HBO ini berusia sekitar 35 tahun
Berbeda dari sikapnya yang tanya sana-sini, di dua episode kemarin Viserys malah bikin dua keputusan mencengangkan dan bertolak belakang dari semua nasihat yang ia terima. Memutuskan Rhaenyra menjadi penerus takhta dan memilih istri baru–yang masih berusia 18 dan juga sahabat anaknya–Alicent Hightower.
Keputusan yang ternyata menjadi “the beginning of the end for the Targaryen Dynasty”, kata Daenerys di akhir season GOT lalu di sisa-sisa puing Dragonpit. Ya, awal dari arc Dance of the Dragons yang membinasakan hampir semua naga milik House of the Dragon bermula di sini.
Dari Sahabat Jadi Musuh Besar
Siapa lagi kalau bukan Rhaenyra Targaryen dan Alicent Hightower? Dua remaja yang di awal cerita bersahabat dan saling berbagi keluh kesah tiap kali bertemu. Bahkan hingga terlihat seperti saudara kandung.
Semuanya berubah saat takhta menjadi taruhannya.
Rhaenyra, si anak pertama namun perempuan, dipilih menjadi penerus raja. Ia tak pernah diturunkan, tapi di episode-episode mendatang harus berjuang mempertahankan posisinya yang terancam karena memiliki saudara tiri lelaki.
Alicent menginginkan anaknya, Aegon II, menempati takhta. Aegon adalah anak laki-laki pertama keturunan Viserys, sudah seharusnya jika sesuai dengan sejarah menjadi penerus.
Di sisi lain, Rhaenyra tak mau menyerahkan posisinya tanpa perlawanan seperti tantenya Rhaenys yang diberi julukan “the queen who never was”. Nantinya akan terbentuk dua kubu, kubu hijau pendukung ratu, dan kubu hitam pendukung putri.
Nggak sabar kan nunggu peperangan antara dua wanita dominan ini? Pasti seru sekaligus mencekam!
Kemungkinan Antara Daemon dan Rhaenyra
Kamu siap nerima spoiler percintaan? Kalau belum siap skip bagian ini ya, Written takut kena amuk.
Ini dia scene favorit Written dari dua episode kemarin. Merinding! Saat di mana Syrax berhadapan dengan Caraxes di Dragonstone. Kalau sampai Daemon menyakiti Rhaenyra, pasti Syrax dan Caraxes beradu habis-habisan. Tapi tiba-tiba Daemon mundur saat Rhaenyra menyuruh Daemon membunuhnya.
Sekarang Daemon dan keponakannya, Rhaenyra, masih terlihat berselisih karena urusan kekuasaan. Beberapa kali Daemon selalu mengalah saat dihadapkan dengan kekerasan watak Rhaenyra. Masih ingat juga kan saat Daemon bersikap manis membawakan Rhaenyra kalung yang terbuat dari valyrian steel?
Tapi kalau kamu penggemar GOT, pasti tahu kalau Daemon dan Rhaenyra ada “sesuatu”. Perkawinan sedarah memang umum terjadi di klan Targaryen untuk menghasilkan keturunan berdarah murni.
Baca juga: Kurasi Serial Televisi dengan Set Desain Terbaik
Craghas Drahar, sang Crabfeeder
Episode kedua diakhiri dengan memperkenalkan tokoh Craghas Drahar, makhluk yang terlihat menyeramkan dan bengis. Corlys Velaryon, Master of Ships, sudah beberapa kali memperingatkan raja tentang Craghas. Tapi memang Viserys menghindari konflik melulu. Bikin Corlys kesal bukan main!
Awalnya, serangan Craghas tidak berarti. Tapi setelah menduduki Stepstones, grup Triarchy (tiga kota bebas di sebelah barat Essos yakni Lys, Myr, dan Tyrosh) semakin mengancam posisi Driftmark yang dipimpin Corlys.
Corlys tahu, dia nggak akan dapat dukungan dari Viserys untuk menyelamatkan kapal-kapal dan anak buahnya yang menjadi makanan kepiting. Maka ia mencari sekutu lain yaitu Daemon. Berhasilkah Daemon mengalahkan villain pertama season ini?
Bagaimanapun akhir dari Craghas, kemunculannya adalah pukulan besar bagi Driftmark. Lebih penting lagi, The Crabfeeder memperkenalkan House Velaryon pada sisi keren dari si Rogue Prince, Daemon Targaryen, yang mempertaruhkan dirinya dan Caraxes demi membela klan Velaryon. Berbeda jauh dari Viserys yang selalu mengindar.
Keluarga Velaryon
House Velaryon of Driftmark akan jadi salah satu klan penting di House of the Dragon, khususnya keluarga Corlys dan Rhaenys. Mulai dari anak-anak mereka, Laena dan Laenor yang akan dijodohkan dengan keluarga kerajaan hingga peran Corlys dan Rhaenys memilih sekutu.
Dari awal cerita, kita tahu betapa Rhaenys sakit hati dengan julukan “the queen who never was” yang didapatkannya karena keputusan raja terdahulu, Jaehaerys, dengan memilih Viserys dan melewatkannya sebagai pelanjut takhta.
Ditambah penolakan Viserys akan anak perempuan mereka, Laena, karena masih berusia 12 tahun saat “disodorkan” pada Viserys. Padahal Velaryon adalah keluarga terpandang dengan darah Valyria yang bisa melanjutkan keturunan darah murni.
Terakhir, Corlys juga gerah akan kelakuan Viseys yang “lembek” dan terkesan tak mau menolong Driftmark yang diserang komplotan Crabfeeder. Akhirnya Corlys mencari cara lain agar bisa mempertahankan posisi keluarganya.
Nantinya Corlys akan membuat banyak keputusan penting, termasuk mendukung perjodohan anak laki-lakinya, Laenor, dengan Rhaenyra. Corlys juga merupakan tokoh penting saat perang saudara terjadi dalam klan Targaryen. Menurutmu, dia memilih kubu ratu atau putri?
Sepertinya segitu dulu ya penjelasan singkat tentang serial HOTD-nya. Nanti kita buat part selanjutnya kalau kamu suka. Selamat menonton!