4 Novel Tentang Konflik Israel-Palestina Wajib Baca

Konflik Israel dan Palestina belakangan kembali jadi headline. Dan, seperti biasa, rakyat dari kedua kubulah yang jadi korban. Peperangan yang timbul atas perjuangan mendapatkan pengakuan atas kedaulatan tanah kelahiran itu telah berlangsung sejak lama (bahkan telah berakar dari zaman Abraham), dan hingga kini belum terlihat jalan keluar yang ideal.

Salau satu upaya untuk menemukan sisi kemanusiaan dalam konflik tak berujung ini adalah dengan menumpahkan kisah pengalaman dalam medium sastra. Entah itu dalam bentuk novel fiksi maupun non-fiksi, banyak penulis berkebangsaan Israel dan Palestina yang telah berbagi cerita personal mereka melalui aksara.

Rangkaian novel tentang konflik Israel dan Palestina ini setidaknya bisa jadi corong agar suara mereka terdengar.  

And so we listen.

Berikut rekomendasi empat novel tentang konflik Israel dan Palestina yang wajib kamu baca.

Lemon Tree: An Arab, A Jew & The Heart of The Middle East (2006)

konflik israel palestina

Bila kamu lebih memilih format novel fiksi untuk mengetahui kisah konflik Israel-Palestinia, novel Lemon Tree layak dibaca. Novel karangan Sandy Tolan ini ber-setting tahun 1967 dan bercerita tentang tokoh utama Bashir Khairi yang napak tilas dari Palestina ke rumah masa kecilnya di Israel yang memiliki pohon lemon di halaman.

Di sana ia bertemu dengan penghuni rumah baru, seorang warga Israel bernama Dalia Eshkenazi Landau yang kabur dari Eropa saat terjadi holocaust. Alur cerita pun berkembang jadi two-man show di mana kedua teman baru itu saling berbagi kisah hidup dan pandangan atas ketegangan politik yang terjadi di tanah kelahiran mereka.

Gaza in Crisis: Reflections on Israel’s War Against the Palestinian (2010)

Novel non-fiksi tentang konflik Israel-Palestinia ini berupa kumpulan wawancara dan esai antara kedua pengarangnya: profesor Noam Chomsky dan sejarawan Ilan Pappe. Novel Gaza in Crisis menelaah konflik baik dari sisi politik, sejarah, hingga personal.

Pappe berperan lebih sebagai sejarawan dan Chomsky sebagai pengamat yang membahas lebih mendalam mengenai solusi pemberian otonomi dua negara. Bagian terbesar pada novel berkisar pada wawancara editor novel, Frank Barat, dengan Chomsky yang sebelumnya pernah dipublikasikan sebagai novel berjudul Le Champ du Possible (2008).

In Search of Fatima: A Palestinian Story (2002)

Sebuah memoir tentang kehidupan masa kecil sang penulis di Palestina dan sebagai pengungsi di Inggris tempat ia tinggal di area yang mayoritas penghuninya adalah orang Yahudi. In Search of Fatima memberikan gambaran jernih akan kesulitan serta kegigihan Karmi dalam upaya adaptasi di lingkungan baru tanpa melupakan identitasnya.

Meskipun kelak Karmi berhasil menjadikan London sebagai rumah keduanya, tempat kini ia berprofesi sebagai ilmuwan, namun ia tetap memiliki impian untuk kembali ke tanah kelahirannya. Memoir yang menggugah sekaligus optimistik.

Light in Gaza: Writings Born of Fire (2022)

Novel antologi yang memaparkan kisah personal dari 11 penulis yang bermukim di jalur Gaza. Beragam topik serta sudut pandang jadi jendela kehidupan di Gaza: seperti Asa Abu Mezied yang bercerita tentang penghidupan sebagai petani di Gaza (“Lost Identity: A Tale of Peasantry and Nature”);

Salem Al Qudwa (“Ethical Implications of Experimental Design on Affected Communities in the Gaza Strip”)  mengeksplorasi soal struktur bangunan yang kerap kena gempur medan peperangan dan betapa sulitnya kemudian untuk mereka mendapatkan materi untuk membangun kembali;

Mosab Abu Toha mendeskripsikan ketegangan yang terjadi di kampusnya paska serangan ke Gaza pada 2014 (“A Rose Shoulders Up”); sementara Nour Naim yang memberikan pandangannya akan penggunaan teknologi Artificial Intelligence sebagai alat pemberontakan (“Artificial Intelligence as a Tool for Restoring Palestinian Rights and Improving the Quality of Life”). 

Kamu punya rekomendasi novel atau buku seputar konflik Israel dan Palestina lainnya?

SHARE :
WhatsApp
Facebook
Twitter
Email
Artikel Lainnya