Belajar Budaya di Pameran Frida Kahlo: The Life of An Icon

Bindis Naira

Unibrow yang tebal, rambut panjang hitam pekat, polio, dan lukisan self-portrait. Ciri khas yang sering diingat dari seniman asal Meksiko ini. Pameran The Life of An Icon mengajak kita untuk berkenalan dengan Magdalena Carmen Frida Kahlo Calderón, alias Frida Kahlo, lebih dekat lagi. 

The Life of An Icon dibagi menjadi delapan ruang tematik berisikan macam-macam medium. Sebagian besar menggunakan teks dan foto. Ada juga video, instalasi, interactive technology, sampai 360 projection. Diawali dengan timeline lahirnya Frida, momen-momen bersejarah, hingga wafatnya sang seniman. Enggak cuma lika-liku kehidupan Frida, pameran ini juga menjelaskan sedikit banyak tentang budaya Meksiko.

Frida Kahlo: Life of An Icon
The Altar; Dok. Written

Dia de los Muertos

Di budaya Meksiko, altar adalah bagian dari festival Dia de los Muertos (Day of The Dead). Sebuah perayaan yang berlangsung dari 31 Oktober hingga 2 November untuk mengenang para anggota keluarga yang sudah berpulang. Bentuk altar atau ofrenda ini berbeda-beda, dan unik di setiap rumah. 

The Altar
The Altar, Dok. Written

Biasanya, altar memiliki dua level yang menyimbolkan Surga dan Bumi. Tapi ada juga yang terdiri dari tujuh tingkat. Setiap tahapannya menyimbolkan “langkah” mencapai eternal rest.

Seunik apapun bentuknya, setiap altar pasti memiliki lima elemen ini:

  • Air sebagai lambang kesucian. Ini dipercaya untuk setiap roh melepas dahaga setelah perjalanan panjang dari Bumi.
  • Lilin sebagai simbol harapan dan penerang jalan
  • Dupa untuk mengusir roh jahat.
  • Bunga marigold atau cempasúchil yang harum dan warnanya dipercaya menjadi penunjuk jalan pulang.
  • Flower arch yang menyimbolkan gerbang antara dua alam berbeda.
The Altar
The Altar; Dok. Written

Banyak juga yang menambahkan perkakas favorit para roh sewaktu masih bernyawa di dunia. Pangan seperti buah-buahan, sugar skulls, dan makanan tradisional dengan pan de muertos (bread of the dead) juga dapat kamu lihat di altar tersebut. Lalu, di paling atas akan diletakan foto mereka yang sudah meninggal dunia. Papel picado atau karya origami juga sering terlihat di saat festival ini sebagai dekorasi altar. 

Dari kejauhan, foto Frida sebesar (patung) Gaban terlihat sebagai latar belakang. Itu tandanya altar itu ditujukan atau dipersembahkan untuknya. Kemudian flower arch yang dibuat dari bunga marigold, salah satu bunga yang sering dipakai Frida di rambutnya. Lalu ada lilin, buah-buahan, bunga mawar yang ditaruh tangkai per tangkai, origami, air dalam vas, dan tentu saja perkakas melukisnya.

Frida and Flowers, Dok. Written

Frida & Flowers

Ruang berikutnya dibuat seperti taman penuh bunga. Sehari-harinya, Frida sering menambahkan bunga sebagai aksesori rambutnya. Selain menjadi simbol budaya, bunga-bunga di rambutnya juga menjadi representasi fertility. Setelah kecelakaan fatal yang menimpanya, keadaan fisik Frida tidak memungkinkan dirinya untuk memiliki keturunan. Frida menyalurkan kasih dan sayang dalam dirinya ke ciptaan Tuhan yang menjadi teman setianya: burung beo, merpati, anjing, kucing, rusa, dan lainnya.

Frida and Flowers, Dok. Written

Selain lukisan self-portrait, bunga menjadi salah satu subjek favoritnya. Frida pernah berkata, “Saya melukis bunga agar mereka tak mati.” Seperti salah satu ruang di pameran Life of An Icon yang dikelilingi oleh bunga plastik dan kertas. Pengunjung dapat berpartisipasi dengan menuliskan apa yang membuatnya bahagia di atas secarik kertas. Sesudahnya, kertas tadi dapat dibentuk menyerupai kelopak bunga, dan ditempelkan di tangkai yang tersedia. 

Frida Kahlo: Life of An Icon

Frida & Simbol

Kehidupan Frida tak pernah sepi dari lika-liku. Mulai dari kecelakaan maut di usia mudanya yang hampir merenggut nyawa Frida, naik turun emosi dalam pernikahannya, keterbatasan dalam memiliki keturunan, hingga situasi keluarganya sedari kecil. 

Frida Kahlo: Life of An Icon

Dalam karya-karyanya, Frida sering menampilkan elemen dengan dua arti. Contohnya, buah-buahan delima dan pepaya. Dua ini digunakannya sebagai simbol kesuburan yang bertolak belakang dengan keadaannya sendiri. Imperfect yet desirable. Hummingbird juga sering terlihat di karyanya. Dalam budaya Meksiko, fauna ini menjadi simbol keberuntungan. Untuk Frida, ia mencari keberuntungan dalam urusan cinta dan kasih sayang.

Frida Kahlo: Life of An Icon, Dok. Written

Frida & Fridos

Fridos adalah adalah sebutan untuk murid Frida saat ia mengajar di La Esmeralda School, Meksiko. Berbeda dengan metode yang diajarkan guru-guru pada umumnya, Frida tidak membatasi ruang di sekolah sebagai kelas. Namun juga di luar bangunan sekolah, yang mana setiap murid bisa mempelajari budaya dan tradisi secara langsung. 

Frida Kahlo: Life of An Icon, Dok. Written

Satu waktu, Frida meminta para fridos untuk mendekor pulquerias dengan mural atau grafiti. Pulquerias adalah tavern khas Meksiko yang menjual minuman beralkohol khas negaranya. Satu yang sering dijadikan tempat fridos berkarya adalah Pulquería La Rosita. Tanggal 19 Juni 1943 menjadi hari yang istimewa. Karena itu adalah hari di mana karya para murid Frida dikenalkan ke publik. Hari itu dirayakan dengan para tamu yang datang menggunakan kostum Tehuana, sambil diiringi musik mariachi.

Frida Kahlo: Life of An Icon, Dok. Written

Pameran Frida Kahlo: The Life of An Icon juga menampilkan biografi Frida yang dikemas dengan menarik menggunakan teknologi immersive. Selama 30 menit, The Immersive Biography menampilkan lini hidup Frida. Dua yang menonjol adalah cuplikan seputar hubungan romantis Frida, dan juga intuisinya sebagai seorang perempuan.

Playlist dari Spotify yang Written masukan di sini itu diputar selama 30 menit di ruang yang penuh dengan tembakan video timeline Frida. Lagu dengan judul Bruja (penyihir), Sandunga (charm/wit) yang disusun oleh Rafel Plana menjadi salah satu elemen yang membuat pengunjungnya betul-betul merasakan nuansa Meksiko.

Frida Kahlo: Life of An Icon, Dok. Written

Frida & Fashion

Caranya berpakaian sering menjadi sorotan. Seperti foto dan visual yang beredar, Frida memang sering mengenakan pakaian tradisional Meksiko. Di balik rok panjangnya ia menyembunyikan kakinya yang pendek sebelah karena polio, sedangkan blouse menyamarkan korset yang harus ia pakai guna meluruskan tulang belakang. Korset yang harus ia pakai secara permanen ini memberi badan Frida support yang tak lagi mampu ia lakukan tanpa benda itu.

Kalau kamu ingin tahu soal korsetnya, bisa mempelajarinya lewat lukisan Frida yang berjudul The Broken Column, 1944.

Dan segala jenis aksesori yang ia pakai merupakan upaya untuk mengalihkan kesedihan dari raut mukanya.

Frida Kahlo: Life of An Icon, Dok. Written

Frida adalah embodiment dari tradisi serta budaya dari negara terbesar ketiga di Amerika Latin ini. Kehadirannya selalu membuat perhatian seisi ruangan tertuju penampilannya yang mencuat, beda dari yang lain. Begitu juga dengan hasil karya yang Frida jadikan tempatnya bercerita, bersedih, bergembira, dan yang paling sering, menjadi dirinya sendiri. Terlihat dari lukisan terakhir yang ia selesaikan di atas tempat tidurnya berjudul Viva La Vida, Watermelons. Lagi-lagi, sebuah simbol yang dekat dengan sebuah simbol di tanah sang ikon terlahir, simbol kematian.

Viva La Frida. Frida Forever.

Frida Kahlo: The Life of An Icon
ArtScience Museum, Marina Bay Sands, Singapura
Berlangsung sampai 1 September 2024

Baca juga: Rekomendasi Florist Lokal untuk Kado Rangkaian Bunga

SHARE :
WhatsApp
Facebook
Twitter
Email
Artikel Lainnya