Perkembangan Tren Dapur dalam 100 Tahun Terakhir

Rasanya, bagian rumah yang paling mengalami perubahan tren besar, dalam beberapa dekade terakhir, adalah dapur. Gaya hidup, tren, dan inovasi teknologi yang juga terus berubah, membuat desain dapur mengalami perkembangan drastis dalam 100 tahun terakhir ini.

Dulu sekali, dapur merupakan area utama sebuah rumah karena di sana juga digunakan sebagai tempat menyalakan api. Pada abad pertengahan, munculah cerobong asap. Hal ini membuat dapur dipisahkan dari bagian lain rumah. Namun, pada abad ke-18, dapur ditempatkan di bagian belakang rumah atau di ruang bawah tanah agar tidak terlihat dan bahkan dikelola sendiri oleh staff dapur.

Dari segi peralatan dan pelengkapan, sebelum tahun 1920-an, dapur hanya dilengkapi kompor dan wastafel serta beberapa furnitur sederhana. Tapi lihatlah sekarang, kita bisa menemukan beragam gawai canggih untuk mengoperasikan segala peralatan dapur.

Sekarang, mari kita lihat, sedikit lebih jelas, bagaimana desain interior, khusunya dapur, berkembang setiap dekade dan alasan di balik segala perubahannya.

Dapur 1920-an

Tren dapur tahun 1920-an terlihat stylish. Desainnya cenderung praktis dan agak bulky. Kekhasan lainnya, lemari dapur biasanya dilapisi dengan lapisan enamel yang mudah dibersihkan desain lantainya menggunakan ubin hitam dan putih.

Tahun 1930-an

Orang-orang Amerika membutuhkan beberapa warna yang ceria untuk menambah semangat dan membangkitkan semangat mereka akibat beberapa momen depresi besar-besaran. Oleh karena itu, warna-warna yang cerah dan berani diikutsertakan dalam palet warna. Dapur terlihat efisien dan mencakup garis-garis yang clean, kompor gas yang ramping, lemari yang ringkas, dan penyimpanan piring di atas wastafel.

Desain khas lainnya terlihat pada kombinasi lemari logam, lantai linoleum, dan stainless steel, serta penggunaan bahan-bahan yang mudah dibersihkan. Selain itu, perusahaan-perusahaan memproduksi lemari dengan ukuran standar untuk mengintegrasikan countertop, kompor gas, dan wastafel ke dalam lemari. Gaya desain art déco sangat populer pada periode ini, di mana pola-pola geometris masuk ke dalam desain dapur.

Tahun 1940-an

Perang Dunia II menjadi latar belakang segala tren dapur tahun 1940-an. Pada era ini, dapur berubah menjadi dapur sekaligus tempat makan bersama keluarga. Meja bundar dilapisi taplak meja berwarna cerah umum ditemukan padah masa-masa ini.

Desainnya dipengaruhi oleh gaya yang lebih modern karena pada masa itu kompor listrik dan kulkas mulai lumrah digunakan. Desain dapur saat itu sederhana namun elegan. Warna-warna mencolok digunakan, dan wadah penyimpanan yang berfungsi juga dijadikan dekorasi.

Tahun 1950-an

Di tahun 1950-an, setelah masa perang, orang-orang mulai keluar dari pinggiran kota dan bermigrasi ke kota-kota besar, sehingga terjadi ledakan pembangunan perumahan.

Dapur diciptakan harus nyaman, penuh gaya, dan modern karena wanita menghabiskan banyak waktu di sana. Dengan semakin populernya kehadiran bioskop, dekade ini melahirkan banyak inovasi. Di masa pasca-perang, dapur menjadi lebih canggih dengan adanya kulkas, kompor listrik, dan freezer. Kemajuan ini meminimalisasi kebutuhan berbelanja bahan makanan setiap hari.

Konsep desain open plan atau tanpa sekat mulai yang menggabungkan banyak fungsi dalam satu ruang mulai muncul. Industri baja memproduksi lemari dapur berlapis cat warna pastel.

Sementara itu, kayu dan warna-warna cerah digunakan dalam dekorasi dapur. Perpaduan lemari dapur dengan countertop menggunakan bahan “Formica,” yang saat itu merupakan material baru yang sedang berkembang, juga populer. Alat-alat dapur berbentuk cembung pun bermunculan sekaligus bersifat dekoratif. Rumah-rumah era pertengahan abad juga menggabungkan dapur dan ruang makan menjadi satu ruangan yang menarik.

Tahun 1960-an

Pada tahun 1960-an, terjadi perubahan dari segi estetika. Lemari dengan material baja digantikan oleh kayu karena harganya terjangkau dan memberikan kesan hangat dan mewah. Alih-alih menjadi ruangan terpisah, dapur menjadi pusat dengan adanya bar untuk sarapan yang digabungkan dengan ruang makan.

Dekade ini juga menyaksikan munculnya dapur berbentuk “U” yang menciptakan lingkungan kerja yang intim dan memberikan lebih banyak ruang untuk memasak dan penyimpanan tanpa terasa terkurung oleh dinding.

Papan gantung (pegboard) menjadi tambahan populer yang membentuk elemen dekoratif. Selain membuat tampilan dapur lebih menarik, pegboard menjadi cara yang bagus untuk menyimpan peralatan memasak agar mudah dijangkau. Munculnya corak berani dan tren warna cerah seperti harvest gold dan hijau alpukat juga menjadi ciri khas dari masa tersebut.

Tahun 1970-an

Di tahun 1970-an, desain dapur menjadi semakin berani. Kesan modern mulai digabungkan dengan klasik. Seiring dengan tren mode yang bold, dekorasi dapur mulai menggunakan warna-warna kuat, wallpaper yang mencolok, lemari kayu, dan perangkat dapur berwarna cerah. Selain itu, elemen-elemen desain seperti corak kayu yang rustic, dinding belakang dari batu alam, dan peralatan dapur berlapis tembaga menghiasi dapur-dapur tersebut.

Di Inggris, microwave mulai digunakan di dapur. Sementara di Amerika, dispenser air dan es menjadi populer. Dapur juga mulai menggunakan island sebagai bagian dari desain sekaligus upaya untuk menyimpan peralatan dapur. Di era ini, desain dsudah dibuat dengan look yang clean dan serba terlihat sebagai satu kesatuan.

Tahun 1980-an

Pada tahun 1980-an, banyak wanita mulai bekerja. Dapur lantas menjadi zona sosial bagi sebuah keluarga di dalam rumah untuk berkumpul bersama. Selain itu, program televisi tentang memasak menjadi terkenal.

Perangkat dapur berwarna-warni kemudian digantikan dengan peralatan berwarna hitam dan putih. Salah satu tren terbesar adalah rak terbuka dan kehadiran cahaya alami di dalam dapur. Kitchen island menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari desain dapur tahun 80-an. Kombinasi warna-warna pastel dan cerah digunakan untuk membatasi area-area dapur yang berbeda.

Tahun 1990-an

Di tahun 1990-an, meja dapur granit menjadi populer sebagai material yang tahan lama. Warna-warna mulai kembali digunakan tapi dalam nuansa yang lebih lembut. Palet warna dapur tahun 90-an cenderung lebih tenang. Seperti halnya warna sage green yang banyak dipadukan dengan peralatan dapur berwarna hitam, putih, dan stainless steel.

Tren dapur di era ini mulai dilengkapi dengan kompor masak profesional dan kulkas berukuran besar. Era 1990-an juga melahirkan tampilan dapur bergaya farmhouse. Gaya ini banyak menampilkan marmer, keramik vintage, rak terbuka, dan lemari dapur berwarna putih.

Tahun 2000-an

Desain dapur terbuka di era milenium baru ini jadi tren di rumah-rumah mungil. Keberadaan dapur lebih fokus pada pemanfaatan ruang yang efisien dengan desainnya yang minimalis.

Warna-warna seperti krem, beige, dan magnolia jadi pilihan terbaik untuk dinding dan lemari. Warna dapur yang amat kontras juga sangat hits di masa itu. Semisal countertop gelap dikombinasi dengan lemari kayu yang ringan, ditambah peralatan dapur yang keren dari baja. Di dekade ini, dapur ala Tuscan juga muncul. Warna merah tua dan cokelat mendominasi gaya ini.

Tahun 2010-an

Pada dekade ini, desain dapur banyak mengadopsi elemen desain dari desain restoran yang menjadi tren di saat itu. Desain dapur di era ini mulai dari dapur yang ringkas sampai yang luas dengan perangkat masak yang besar. Kombinasi lemari-lemari dapur berwarna gelap dengan perangkat dapur yang smart meningkatkan kesan dapur yang efisien.

Terkadang sentuhan daur ulang juga diaplikasikan untuk memberi kesan vintage. Warna-warna netral banyak digunakan, namun warna-warna yang lembut seperti abu-abu dan biru juga jadi favorit. Perangkat dapur dari stainless steel menjadi populer. Instalasi built-in yang semakin banyak digunakan ditambah pencahayaan dari bawah lemari menciptakan tampilan yang lebih rapi.

Tahun 2020-an

Dapur bergaya ala Inggris dan Scandinavia hits di masa ini. Dapur dengan lemari berpanel tanpa pegangan atau tipe shaker ala Inggris adalah sentuhan paling populer.

Isu tentang lingkungan juga banyak memberi pengaruh pada dersain. Palet warna netral dan alami membalut desain dapur. Ditambah juga dengan berbagai sentuhan akhir serba kayu yang sekaligus memberi kesan hangat di dalam dapur.

aksen

Selain itu, dapur juga tampil dengan penggunaan warna-warna mencolok yang keren dan eksperimen dengan meja dapur dari batu dengan sentuhan logam yang stylish.

Namun di samping itu, berbagai eksperimen juga tetap menambah serunya desain sebuah dapur. Aksen warna-warna yang mencolok, penggunaan batu pada area kerja , hingga elemen-elemen metalik jadi ciri khas karakter dapur era ini.

SHARE :
WhatsApp
Facebook
Twitter
Email
Artikel Lainnya