pameran seni rupa

Pengetahuan Penting dalam Pameran Seni Rupa

19 June 2020

Arinta Wirasto

Bagaimana kamu menghabiskan waktu luangmu? Apakah dengan melarutkan diri dalam seni? Entah membaca buku, membuat karya seni, hingga menyambangi pameran seni rupa yang sedang berlangsung.

Usaha yang dikeluarkan pun tidak sedikit, dari mendatangi ekshibisi yang sedang berlangsung di skala lokal hingga merogoh kocek untuk art fair internasional seperti Art Basel, Frieze Art Fair, dan Venice Biennale.

Tapi tunggu, sebelum terbang jauh-jauh ke Miami untuk melihat karya Jackson Pollock secara langsung (ya, kami sudah melihat isi bucket list-mu), apakah kamu sudah memahami seluk beluk tentang pameran seni rupa? 

Pameran seni rupa adalah kegiatan yang dirancang sebagai sarana komunikasi antara seniman dan apresiator seni dengan penyampaian ide lewat karya seni.

Selain menjadi tempat untuk bertukar pikiran dan mendapatkan inspirasi, ekshibisi juga dapat menjadi tempat untuk bersosialisasi, juga sebagai spotInstagrammable’ sempurna (kami melihat ke arahmu, para pengabdi konten).

Selain itu, apalah arti karya seni dua dimensi atau tiga dimensi yang dihasilkan jika tidak dapat diperlihatkan dengan sekitar? 

Namun jangan salah, selain dirancang dengan sedemikian rupa untuk menangkap atensi pengunjung, pameran seni rupa pun memiliki berbagai fungsi dan peranan sosial dalam pelaksanaannya. 

Sarana Edukasi 

Sebagai sarana pembelajaran, pameran mempunyai andil dalam menyampaikan pengetahuan tentang karya seni yang dipamerkan. Lazimnya, penjelasan tersedia dalam bentuk katalog serta label di sebelah masing-masing karya. Jangan sampai kunjunganmu ke pameran seni hanya berbuah jahitan story di Instagram. Malu kan, ketika ditanya opini tentang riwayat Yellow Pumpkin karya Yayoi Kusama kamu hanya bisa menjawab “Saya pernah melihat labu kuning yang sama dipajang di atrium mal Gandaria City!”?

pameran seni sebagai sarana edukasi

Sarana Apresiasi 

Sering merasa terinspirasi untuk menghasilkan sesuatu setelah mengunjungi pameran seni rupa? Mungkin saja itu adalah hasil yang timbul dari apresiasi aktif atau dorongan untuk berkarya setelah melakukan apresiasi pasif. Salah satu fungsi dari pameran seni rupa adalah ajang penilaian gagasan dan ide yang dipaparkan. Apresiasi ini merupakan hal yang baik untuk pengembangan pribadi sang seniman. 

Sarana Prestasi 

Sebagai jelmaan kreativitas dari sang seniman, tidak berlebihan rasanya jika pameran seni rupa diklasifikasikan sebagai sebuah kancah kompetisi bagi para kreator seni. Selain itu, kehadiran sebuah pameran juga dapat menjadi stimulan bagi seniman lainnya untuk mengadakan pameran seni. Singkatnya, pameran seni dapat menjadi tolak ukur keaktifan pencipta seni.

pameran seni

Sarana Rekreasi 

Selain berwawasan, pameran seni rupa juga berfungsi sebagai aktivitas penyeimbang kebutuhan dan emosional dalam konteks rekreasi. Tidak sedikit pengunjung yang mengunjungi pameran seni rupa untuk mendapatkan peace of mind. Meski terkadang hal ini pun berujung pada konsumerisme, seperti membeli tiket masuk pameran, suvenir, atau bahkan karya seni yang dipamerkan. Anggap saja sebagai retail therapy.

pameran seni rupa

Berdasarkan partisipannya, pameran seni rupa dibagi menjadi dua, yaitu tunggal dan kolektif. Sesuai namanya, pameran seni rupa tunggal mengacu pada perhelatan yang diadakan secara individual.

Di sisi lain, pameran kolektif adalah pameran yang diadakan untuk memamerkan karya seni dari sejumlah seniman dalam waktu bersamaan. Dalam hal ini, biasanya seorang kurator akan dilibatkan untuk mempertimbangkan dan kemudian memilih tata pameran serta koleksi yang akan ditampilkan. 

Menilik dari waktu penyelenggaraannya, pameran dapat dilakukan dalam tiga skema durasi;

  • Pameran Periodik: Dihelat secara berkala dalam periode waktu tertentu, misalnya enam bulan atau setahun sekali.
  • Pameran Insidental: Diadakan tanpa kondisi tertentu, biasanya jika diperlukan. Lantas, waktu dari pameran insidental pun tidak dapat ditentukan. 
  • Pameran Permanen: Pameran yang diadakan dibuat dalam suatu lokasi yang terus menerus dibuka tanpa jangka waktu tertentu. 

Hal lain yang tidak kalah penting untuk dipikirkan matang-matang oleh para pencipta seni sebelum mengikuti atau membuat pameran adalah tujuan yang ingin dicapai dalam penyelenggaraannya.

Apakah bertujuan untuk tujuan kemanusiaan sebagai gambaran dari sisi altruistik dan jiwa filantropi sang seniman, komersial yang bermaksud untuk menghasilkan profit, atau sosial yang diperuntukkan untuk menggaungkan isu-isu sosial di masyarakat?

Tentunya, syarat penyelenggaraan pun harus dipenuhi untuk mengikuti pameran. Salah satunya adalah penentuan ragam jenis karya yang akan ditampilkan. Secara garis besar, jenis karya dalam pameran seni rupa dibagi dalam dua kelompok.

  • Pameran Homogen: Pameran dengan kurasi karya seni yang termasuk dalam kategori yang sama. Contohnya: karya seni rupa 2 dimensi saja, karya seni rupa 3 dimensi saja, karya lukisan saja, dan sebagainya. 
  • Pameran Heterogen: Pameran yang menampilkan karya seni dalam berbagai jenis bentuk, baik media maupun dimensinya. 

Sudah mendapatkan wawasan baru tentang pameran seni? Sekarang coba sambangi situs museum favoritmu dan buka galeri mereka untuk menikmati seni secara digital!

Share:

Artikel Lainnya